Muis Sunarya
Muis Sunarya Lainnya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Pentingnya "Mindful Eating", Pola Makan Sehat Saat Berpuasa Ramadan

23 April 2021   22:10 Diperbarui: 26 April 2021   14:00 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya "Mindful Eating", Pola Makan Sehat Saat Berpuasa Ramadan
Ilusttasi Mindful eating, pola makan sehat yang melibatkan rasa kesadaran penuh. (THINKSTOCKPHOTOS via kompas.com)

Think before you eat. You are what you eat. (Sehatq.com)
Think before you eat. You are what you eat. (Sehatq.com)
Tidak asal makan. Dan tidak sembarang makan. Tidak seperti kebiasaan yang kerap terjadi selama ini. Makanan apa saja semua masuk ke perut. Takpeduli makanan itu sehat atau tidak. 

Mindful eating adalah pola makan yang sedikit banyak melibatkan pikiran dan rasa dengan kesadaran penuh. Dengan pola makan ini, kita akan merasakan lebih bahagia dan kebiasaan makan yang lebih terkontrol.

Kebanyakan kita ketika makan sering tdak mengontrol makanan apa saja yang masuk ke dalam perut. Ini tampaknya sudah budaya dan kebiasaan kita. Pokoknya, yang penting makan, habis makan kenyang, terus tidur. Kebiasaan yang kurang baik, dan sering dilakukan tidak sedikit orang di antara kita.

Artinya, ketika kita makan harus sadar betul apa yang kita makan, apakah makanannya halal, baik, dan menyehatkan. Apakah tubuh kita menerima makanan itu.

Mindful eating mengajak kita pada kesadaran penuh tentang makanan yang akan kita makan. Tentang bagaimana cara makannya, lalu apa manfaat dan risikonya dari makanan yang kita makan terhadap tubuh kita.

Pola makan seperti ini setidaknya membiasakan kita untuk makan perlahan dan tidak terburu-buru. Kunyah makanan perlahan-lahan sampai hancur. Belajar menghargai makanan, kita makan itu untuk menjaga kesehatan, dan memperhatikan efek makanan terhadap perasaan.

Belajar untuk mengatasi rasa bersalah terhadap makanan, mengetahui isyarat lapar dan berhenti makan jika kita merasa sudah kenyang. Jangan sampai kekenyangan. 

Ketika kita makan usahakan tidak ada gangguan biar lebih khusyuk dan fokus, misalnya sambil bermain ponsel atau sambil menonton teve. Kalau kita sedang makan, biasakan diam, dan tidak banyak berbicara dengan orang lain, di samping tidak baik, juga kita bisa tersedak.

Sebenarnya menjaga pola hidup sehat itu bukan hanya saat berpuasa. Tetapi kapan saja, pada hari-hari biasa di luar bulan puasa, itu pun adalah suatu keharusan. 

Hanya saja memang tidak dimungkiri, bahwa pola hidup di bulan puasa memang agak berbeda. Terutama di awal-awal minggu pertama, ada semacam perubahan pola makan dan pola tidur.

Dengan menerapkan pola makan yang sehat ala mindful eating ini, paling tidak, ketika kita berpuasa Ramadan ini, otomatis kita bisa mengontrol makan kita. Walaupun tersedia beragam makanan lezat dan makyus di meja makan saat berbuka puasa tiba, misalnya, dengan begitu maka tidak ada lagi itu istilah dendam makan, tidak kemaruk, dan tidak mungkin makan sampai kekenyangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun