Murni Rianti
Murni Rianti Pustakawan

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kalau Memungkinkan Olah Kembali Sampahmu

14 Maret 2025   00:49 Diperbarui: 14 Maret 2025   00:49 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau Memungkinkan Olah Kembali Sampahmu
Jangan dibuang, tanam lagi dengan media air--foto dokpri

Sampah dan Ramadan tidak bisa dipisahkan. Lengket seperti perangko dan amplop. Siapa bisa menjamin bahwa kita bisa diet sampah? Saat- saat seperti ini yang dibutuhkan sat-set, praktis, melupakan derita bumi. 

Sampai kita lupa diri, belanjaan kita terlalu banyak. Belum tentu manfaat. 

Konon, banyak juga orang yang tidak bisa makan nget-ngetan, alias dipanasi. Rasanya berubah. Begitulah alasannya. 

Sering pula, kita aji mumpung. Mumpung harga murah, membeli banyak, ternyata di rumah masih ada. 

Adakah kita selalu siap membawa tas atau wadah dari rumah? Setiap membeli sesuatu dengan wadah plastik dari toko atau warung itu? Berapa plastik terkumpul sehari itu?  Seminggu, sebulan?

Sampah penuh -- foto AI
Sampah penuh -- foto AI

Di luar sana, banyak sampah berceceran. Itu terlihat ketika menyempat kan diri menikmati sore, 11 Ramadan. 

Sampah dan sungai --dokpri
Sampah dan sungai --dokpri
Kebanyakan, sampah yang terlihat dimana-mana sampah plastik. Keadaan ini juga terlihat di lingkungan sekolah. Terbanyak, ssmpah plastik, seperti terekam di bawah ini. 

Sampah di kelas -- foto dokpri
Sampah di kelas -- foto dokpri
Sampah, utamanya sampah plastik, sepertinya  tidak mudah lepas dari kehidupan kita. Sudah terbuai kenyamanan. 

Sampah akan tersebar lebih banyak terbawa angin manakala terlalu banyak. Bukan karena petugas tidak segera mengangkut ke TPA. Tetapi saking banyaknya pengguna. 

Terus, gimana caranya agar tidak banyak sampah, apalagi plastik? 

1. Setiap berbelanja, harus membawa wadah dari rumah. Tas, tempat jajanan, tempat minum, tempat makan. 

2. Sampah dapur yang bisa ditanam di rumah, seperti daun bawang, wortel, sawi. Membantu mengurangi sampah. 

3. Mengompos sampah rumah kita sendiri. Bisa juga dikerjakan bersama warga di sekitar tempat tinggal kita. Yang ini sejujurnya, saya juga belum total mengerjakan pengomposan.... 

Cara sederhana mengompos sampah dapur. 

1. Siapkan bahan yang sudah di cacah

2. Tambahkan mikroba EM4

3. Aduk setiap minggu

4. Beri rumput atau kotoran ternak untuk meningkatkan aktivitas mikroba. 

5. Harus telaten dan sabar.... Mumpung masih Ramadan, bersabar mengolah kompos.... 

Coba yuuuk.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

14 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 12 
15 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 13
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun