musa abdurrahman hilal
musa abdurrahman hilal Lainnya

Hidup itu ketika kalian bernapas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bulan Ramadhan Ikut Ngaji Kilatan Di Pesantren: Ngaji Tidak Selalu dengan Al-Qur'an

23 Maret 2024   10:55 Diperbarui: 23 Maret 2024   11:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Ramadhan Ikut Ngaji Kilatan Di Pesantren: Ngaji Tidak Selalu dengan Al-Qur'an
Sumber: jawapos.com

Bulan suci Ramadhan menjadi salah satu pendongkrak semangat kaum muslim untuk beribadah, banyak sekali amalan-amalan yang disunnahkan saat bulan suci Ramadhan, salah satunya mengaji.

Nah, apa yang dimaksud mengaji disini?

Hampir di setiap pesantren yang ada di Indonesia memiliki kebiasaan mengadakan pesantren kilat atau ngaji kilatan yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Beda pesantren beda pula kegiatan ngaji kilatannya.

Bagi yang belum tahu, ngaji kilatan adalah mengkaji kitab-kitab turats ataupun kitab-kitab kontemporer selama bulan ramadhan yang didalamnya mengandung ilmu keagamaan, baik itu syariat, hakikat, tasawwuf, dan yang lain. Dalam satu hari ada beberapa kitab kuning yang dikaji.

Metode mengajinya adalah seorang kyai/ulama' membacakan kitab kuning, lalu para santri mendengarkan sembari "maknani" atau mengartikan kitab kuning tersebut, dalam Bahasa pesantren metode ini bernama "ngaji bandongan".

Biasanya kegiatan ngaji kilatan didominasi dengan ngaji kitab, dimulai setelah subuh hingga setelah tarawih. Setiap pesantren memiliki jadwalnya  masing-masing. 

Sumber: radarjombang.jawapos.com
Sumber: radarjombang.jawapos.com

Nah, kebiasaan ini menimbulkan banyak pertanyaan seperti, apakah ngaji kitab dihukumi sama dengan ngaji al-qur'an? Lebih utama yang mana?

Yang perlu diperhatikan disini ngaji kitab kuning dapat diklasifikasikan sebagai sarana menuntut ilmu agama, karena didalamnya mengandung banyak sekali pembelajaran mengenai keagamaan islam.

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim, dijelaskan dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu majah yang artinya: "menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim".

Setiap orang yang menuntut ilmu dihukumi sedang jihad dijalan Allah SWT. Dan setiap yang berjihad dihukumi ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun