Musa Hasyim
Musa Hasyim Penulis

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiga Aksiku Menjaga Alam di Tiga Tempat Wisata Penuh Kenangan

17 April 2023   21:58 Diperbarui: 17 April 2023   22:03 3740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Aksiku Menjaga Alam di Tiga Tempat Wisata Penuh Kenangan
Pemandangan di atas mercusuar di Desa Suak Gual, sumber: dokpri

Awal-awal aku sampai puncak juga sempat lupa, namun teman-temanku mengingatkan bahwa tujuan kita bukanlah sekadar berwisata tapi juga bersih-bersih puncak. Kantong sampah plastik berwarna hitam besar sudah ada di tangan, sampah plastik sampai hampir penuh.

Kadang aku berpikir, ini bukan sampahku tapi kenapa aku yang harus capai-capai bawa? Temanku lalu menyadarkanku, jika seluruh wisatawan berpikir sepertiku lantas siapa yang mau sukarela membersihkan puncak bukit. Lagi pula tidak ada ruginya memungut sampah, hitung-hitung olahraga juga.

Suak Gual: Papan Kreasi Ajakan Menjaga Alam

Kenangan kedua datang ketika aku sedang ada tugas sosial kerelawanan selama dua minggu di Bumi Laskar Pelangi. Namanya Suak Gual.

Suak Gual adalah nama desa di sebuah pulau kecil bernama Mendanau, tepatnya di Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung. Meski beda pulau dengan Ikal (pemeran utama dalam Laskar Pelangi) namun keindahan alam Suak Gual tidak kalah jauh.

Suak Gual memiliki mercusuar yang mirip dengan mercusuar di Pulau Lengkuas Belitung. Suak Gual juga punya pulau kecil tak berpenghuni, Pulau Piling, yang biasa digunakan buat spot snorkelling ria. Masyarakatnya ramah dan budaya lokalnya masih terus dijaga.

Ketika pemuda sana mengajak berwisata naik kapal menuju Mercusuar Tanjung Lancor dan Pulau Piling, kenapa tidak sekalian membuat papan kreasi. Kedua tempat tersebut belum sepopuler di pulau induk di Belitung, belum ada novel serupa Laskar Pelangi yang secara langsung menceritakan perihal masyarakat Suak Gual atau Pulau Mendanau.

Hasil kreasi papan ajakan untuk selalu bebersih, sumber: dokpri
Hasil kreasi papan ajakan untuk selalu bebersih, sumber: dokpri

Akhirnya ide membuat papan kreasi disetujui. Aku dan teman-teman satu tim pun dengan gerak cepat berkreasi di atas papan. Setelah jadi, aku dan teman-teman menuju ke Mercusuar Tanjung Lancor dan Pulau Piling untuk menancapkan papan kreasi yang telah dibuat. Tujuannya supaya jika nantinya kedua tempat wisata tersebut sebeken spot dalam Laskar Pelangi, setidaknya wisatawan tidak akan lupa akan kewajibannya untuk tidak meninggalkan secuilpun sampah.

Bungker Kaliadem: Bersepeda untuk Mengurangi Polusi

Kenangan ketigaku ini lebih sederhana ketimbang kedua kenanganku sebelumnya. Bersepeda dengan jalan nanjak ke tempat wisata adalah aksi ketigaku.

Sepedaku tercinta di jalan menuju Bungker Kaliadem Merapi, sumber: dokpri
Sepedaku tercinta di jalan menuju Bungker Kaliadem Merapi, sumber: dokpri

Aku terbiasa bersepeda menuju ke berbagai destinasi wisata. Selain untuk mengurangi polusi udara, bersepeda adalah jalan ninjaku untuk terus menerapkan gaya hidup sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun