Mustika Pertiwi
Mustika Pertiwi Mahasiswa

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kecemasan dalam Beretorika

20 Maret 2024   15:30 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:33 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecemasan dalam Beretorika
Sources: Pinterest

Kecemasan dalam beretorika adalah sebuah fenomena yang cukup umum. Dalam konteks beretorika, kecemasan bisa muncul ketika seseorang merasa khawatir atau takut akan penilaian dari orang lain atau merasa tidak mampu untuk berbicara di depan umum.

Kecemasan dalam beretorika dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kecemasan dalam beretorika:

1. Tidak percaya diri

Kepercayaan diri dianggap sebagai faktor kunci dalam kesuksesan berkomunikasi. Kurangnya rasa percaya diri menjadi penyebab timbulnya kecemasan.

2. Takut Salah

Rasa takut jika melakukan kesalahan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya rasa cemas Ketika ingin beretorika.

3. Tekanan publik

Ketika berbicara di depan umum, tentunya pandangan orang lain akan tertuju kepada pembicara, sehingga terkadang membuat pembicara merasakan takut dan gugup ketika berbicara didepan umum.

4. Kekhawatiran

Kekhawatiran timbul dari rasa cemas adanya pikiran negatif ketika sedang tampil, biasanya pembicara sering memikirkan sesuatu yang belum terjadi sehingga membuat pembicara overthinking.

Setelah kita tahu penyebab dari kecemasan ketika beretorika, maka kita akan membahas mengenai bagaimana cara untuk mengatasi kecemasan dalam beretorika tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun