Mustika Pertiwi
Mustika Pertiwi Mahasiswa

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kecemasan dalam Beretorika

20 Maret 2024   15:30 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:33 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecemasan dalam Beretorika
Sources: Pinterest

Ada beberapa cara untuk mengatasi atau mengurangi kecemasan dalam beretorika, diantaranya:

1. Relaksasi

Sebelum tampil di depan umum alangkah baiknya pembicara melakukan relaksasi terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada tubuh.

2. Persiapan

Sebelum tampil, pembicara harus mempersiapkan diri maupun materi yang ingin disampaikan dengan baik. Tentunya dengan melakukan persiapan maka ketika berbicara di depan umum bisa lebih tenang dan tahu apa yang ingin disampaikan kepada khalayak.

3. Berpikir positif

Berpikir positif yang dimaksud adalah dalam dua hal, yaitu: Pertama, berkonsentrasi pada aspek-aspek positif dari situasi berbicara dan yang kedua, memikirkan sesuatu yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar dapat mengalihkan pikiran pembicara dari pikiran negatif yang dapat menghambat penampilan pembicara.

4. Tidak melakukan kontak mata dengan audiens

Menghindari kontak mata merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecemasan dalam beretorika. Hal ini agar pembicara tetap fokus dan konsentrasi pada materi yang ingin disampaikan kepada khalayak.

5. Konsentrasi

Saat berbicara didepan umum pembicara perlu konsentrasi mengenai materi yang ingin disampaikan agar meminimalisir kesempatan untuk melakukan kesalahan yang dapat meningkatkan kecemasan ketika beretorika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun