Perhatikan 5 Hal ini untuk Menyambut Bulan Suci Ramadan
Kedua, mempersiapkan cost Ramadan. Imam Masjid Istiqlal ini menjelaskan, bahwa yang dimaksud cost Ramadan yaitu waktu-waktu sebaik mungkin. Jangan sampai ada waktu yang terbuang percuma atau sia-sia tanpa diiringi dengan ibadah. Ketika beribadah tanamkan dalam diri, jangan-jangan ini adalah ibadah terakhirku, ini adalah Ramadan terakhirku.
Ketiga, meminta maaf dan membuka hati untuk memaafkan. Kesalahan dan kekhilafan adalah fitrah manusia. Sudah pasti kita hidup di dunia ini memiliki rasa bersalah, baik itu yang berasal dari lisan kita ataupun tingkah laku kita. Maka untuk memasuki bulan suci Ramadan ini, hendaklah kita membuka hati. Berlapang dada. Meminta maaf dan memaafkan.
Keempat, menurut Guru Besar bidang Ilmu Tafsir UIN Syarif Hidayatullah ini bahwa untuk menyambut kedatangan Ramadan minimal dilakukan sejak bukan Rajab, diawali dengan puasa sunah tiga hari. Kemudian dilanjutkan dengan memperbanyak amaliyah di bulan Sya'ban. Dengan ritual-ritual tersebut diharapkan diri kita menjadi bersih saat bertemu Ramadan. Abu Bakar Al-Balkhi menggambarkan, bahwa sesungguhnya "Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya'ban adalah bulan menyirami. Bulan Ramadan adalah bulan memanen." Agak terlambat seandainya ketika bulan Ramadan tiba kita baru menyiapkan segala sesuatunya.
Kelima, meningkatkan ibadah sosial, seperti bersilaturahmi khususnya kepada orang tua, saudara, guru dan teman. Berbagi kepada anak-anak yatim, anak-anak jalanan dan para orang tua yang diterlantarkan anaknya. Dengan menggiatkan kegiatan ini diharapkan kita bisa bisa merasakan nikmatnya bertemu dengan yang dirindu, yakni Syahrur Ramadan.
Dengan mempersiapkan itu semua, semoga kita memperoleh keberkahan dan kenikmatan ibadah di bulan Ramadan. Semoga kita semua dapat selalu berjumpa dengan bulan Ramadan.
Merak, 11 Maret 2024/30 Sya'ban 1445