TRADISI
Pilihan
Kampung Ramadhan Jogokariyan, Surganya Pemburu Takjil
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Sehingga pada 2004 dibuat sebuah trobosan program baru agar para jamaah lebih meramaikan Masjid Jogokariyan tersebut. Gerakan infak selalu tersisa nol rupiah juga membuat sistem keuangan masjid jogokariyan yang berbeda dari masjid lainnya.
Gerakan jamaah Mandiri pada tahun 2005 juga menginisiasi gerakan jamaah Mandiri. Jumlah biaya setahun dibagi 52 sehingga ketemu biaya setiap pekan. Jamaah diberitahu bahwa jika dalam sepekan mereka tidak infak dalam jumlah tersebut maka dia adalah jamaah mandiri. Jika lebih maka dia jamaah pensubsidi, jika kurang maka dia jamaah disubsidi.
Itulah beberapa alasan Masjid jogokariyan menjadi tempat favorit dan dijadikan destinasi jika berkunjung ke Yogyakarta, apalagi jika memasuki bulan Ramadhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!