Ramadan Telah Usai, Jangan Menjadi Balon yang Terlepas dari Genggaman
Wadas. Selasa, 09 April 2024, pukul 16:07 waktu Indonesia bagian barat...
Detik detik terakhir bulan Ramadan...
Terima kasih Ramadan...
Sedih rasa ku engkau tinggalkan...
Karena belum tentu aku temui lagi ditahun depan...
Tapi memang inilah sebuah ketentuan...
Engkau hadir hanya sekedar untuk mensucikan setiap insan...
Membersihkan qolbu dari banyaknya dosa dan kotoran...
Iri, dengki, tamak, hasad, sombong dansemua keangkuhan...
Dan puasa adalah api yang membakar liarnya hawa nafsu...
Dan diri ini masih terkalahkan olehnya...
Betapa cacatnya hati ini...
Gelap karena banyaknya kotoran memenuhi...
Akankah diri ini Engkau ampuni..?
Wahai pencipta ku, pencipta alam jagad raya ini...
Sudikah Engkau membersihkan noda hati..?
Ya Alloh ya illahi...
Betapa jari ini pun masih terus bermaksiat kepada-Mu...
Mata ini tiada henti memandangi dengan hawa nafsu...
Telinga masih mendengarkan banyak kemunkaran yang berseteru...
Mulut masih mengunyah ucapan yang kotor tak bermutu...
Kaki masih melangkah memuju maksiat menuruti hawa nafsu...
Hati bergetar karena keruhnya pikiran ku...
Maka siramilah dengan ramadan-Mu...
Bersihkan diri ini dengan guyuran samudera disisi-Mu
Bakarlah hati ini dengan api ramadan-Mu...
Sehingga semua bersih dari segala noda kotoran dan ajakan buruk hawa nafsu...
Jangan lepaskan aku dari genggaman-Mu...
Sehingga aku tidak terbang melayang tanpa arah tujuan...
Tidak menjadi balon udara yang lepas dari genggaman tangan...
Tetaplah genggam dan tuntun aku dijalan-Mu elok penuh keindahan...
Sehingga diri ini tiak liar terbang dan tersengat panasnya kebencian...
Hanya naungan-Mu yang mampu meneduhkan...
Betapa luasnya rahmat-Mu dan murahnya ampunan...
Hingga pendosa seperti ku Engkau rengkuh dengan penuh kasih sayang...
Subhanalloh, masya'alloh, tabarokalloh, alhamdulillah, syukur tiada henti ku ucapkan...
Sedih memang ditinggal Ramadan...
Tidak lagi segembira jaman kecil dulu menyambut lebaran...
Muncul dalam hati banyak pertanyaan...
Apakah puasa ramadan ku Alloh subhanahu wata'ala terima..?
Sedang perilaku ku selama Ramadhan masih seburuk itu...
Apakah amal ibadah ku Alloh subhanahu wata'ala terima..?
Sedangkan amal ibadah ku masih banyak pamrihnya...
Rasanta waktu sebulan masih banyak waktu-waktu yang ku sia-siakan...
Semoga ramadhan tahun depan masih dipertemukan...
Sehingga ibadah dan kebaikan bisa lebih ku tingkatkan...
Yang pasti setelah ini setidaknya kuatnya iman mampu dipertahankan...
Tadarusan bisa terus konsisten ku jalankan...
Sholat malam bisa istiqomah ku lakukan...
Dan berbagai hal lain yang termasuk dalam kebaikan...
Semoga semakin mudah dalam ku meninggalkan segala bentuk kemaksiatan...
Semoga Alloh subhanahu wata'ala ridho atas segala yang aku jalankan...
Semoga Ia senantiasa menjaga hati, perilaku, pendengaran, lisan dan pikiran...
Menuntun dan menggenggam erat diri ini dalam perjalanan...
Mengarungi bahtera kehidupan yang fana yang penuh dengan kepalsuan...
Semoga Alloh subhanahu wata'ala dengan rahmat-Nya senantiasa merengkuh hati dan menyelamatkan...
Selamat tinggal dan selamat jalan Ramadan...
Walau masih sangat sedikit amal kebaikan yang aku lakukan...
Namaun rasa kehilangan ini benar-benar aku rasakan...
Ku harap dengan sangat ditahun depan kita kembali dipertemukan...
Tahun mendatang dengan lebih banyak kebahagiaan...
Teruslah karuniai diri ini dengan ketaatan...
Sehingga tidak terlena dengan kenikmatan yang Engkau berikan...
Tidak lalai dengan gema kumandang adzan tatkala asyik dengan aktifitas kenikmatan...
Sehingga Engkau senantiasa melimpahkan keberkahan dalam setiap apapun yang aku lakukan...
Langit turut sedih dan menangis ditinggal ramadhan...
Merengek dengan gemuruh petir sedari tadi malam...
Sama dengan gundahnya hati ini merasakan perpisahan...
Ramadhan oh ramadhan...
Ingin ku selalu bergandengan...
Setiap bulan dalam setahun rasanya ingin semuanya adalah ramadhan...
Dimana hanya ramadhan semua amal Engkau lipat gandakan...
Ramadhan, engkau selalu ku rindukan...
Terima kasih atas segala yang telah engkau berikan...
Dalam pertemuan satu bulan kita sudah intim dengan kemesraan...
Gairah ku dnegan kalam-kalam Al-Qur'an yang ku lantunkan...
Walau terbata-bata membaca karena aku yanga masih latihan...
Selamat tinggal...
Selamat tinggal wahai ramadhan...
Bersemayamlah disisi Alloh subhanahu wata'ala yang telah menetapkan...
Gemerlap cahaya dan kilat mu semoga menerangi seluruh hati...
Pun menyirami keringnya hati setiap insan...
Selamat tinggal ramadhan...
Kepada Alloh subhanahu wata'ala engkau dikembalikan...
Semoga dengan penuh cinta kita kembali dipertemukan ditahun depan...
Sampai jumpa ramadan...
Dan selamat datang hari lebaran...
Syawal semoga menjadi hari yang fitri untuk seluruh insan...
Mengfitrahkan perilaku, hati dan fikiran...
Fitrah jiwa, raga dan keseluruhan badan...
Terima kasih Ramadan...
Selamat datang lebaran...
Sore ini takbir sudah ada yang berkumandang...
Insyaalloh besok pagi sholat ied tanpa sedikitpun ada halangan...
Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin ku ucapkan...
Nitip sehat wal afiat, semangArt dan jangan lupa bahagia...
Selamat sore, selamat menanti buka puasa untuk terakhir di ramadhan-Nya...
Semoga semua amal diterima disisi-Nya dan diganjar dengan berkali-kali lipat oleh-Nya...
Salam cinta dari manusia pelosok desa...
Cinta untuk seluruh manusia...
Cinta untuk semesta raya...
Cinta untuk Alloh subhanahu wata'ala dan rosul-Nya...
Allohumma sholli ala sayyidina Muhammad...
Allohu akbar... Allohu akbar... Allohu akbar...
Laa ilaha illalloh huwallohu akbar...
Allohu akbar walillahil hamdzi...
Sudah pukul 17:39 WIB, detik detik menunggu buka puasa terakhir kita...
Cukup latihan menulis sore ini ku akhiri..
Sekali lagi mohon maaf lahir batin atas segala salah kalimat dan kata...
Alhamdulillahi robbil aalamiin...
Barokalloh...
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...