Inilah 6 Tips Menghindari Tulisan yang "Autis"
Di bulan Ramadhan ini menjadi bulan yang penuh hikmah buat saya. Selain mengupgrade keimanan dengan memperbanyak ibadah, baik yang wajib maupun sunah, kali ini saya berusaha juga untuk mencoba mengupgrade skill dalam membuat tulisan. Dan mencoba untuk menelaah dan mengintrosfeksinya apa yang sudah dilakukan dalam menulis selama ini.
Dalam beberapa pengalaman saya menulis, terkadang ada beberapa tulisan saya yang ditulis mengalir sesuai dengan kemauan dan ide yang ada dalam pikirkan saya.
Saya tulis seadanya sesuai dengan pengetahuan yang saya punya, walaupun disertai beberapa rujukan, dan dipaparkan apa adanya sesuai dengan bisikan dari bathin saya, dan alasan lainnya karena tidak ingin ide tulisan tersebut menghilang kalau lama dibiarkan.
Namun terkadang ada ganjalan dalam hati saya, yang timbul dengan sebuah pertanyaan, apakah tulisan saya itu nantinya akan dibaca banyak orang?, atau hanya sekedar sebagai pelampiasan dari segala keluh kesah dalam pikiran kita.
Sehingga yang dituliskan hanyalah sekedar untuk memenuhi kepuasan bathin. Kondisi tulisan tersebut yang saya istilahkan sebagai tulisan "autis".
Meminjam istilah kelainanan penyakit yang mana salahsatu gejalanya penderitanya asyik dalam dunia pikirannya sendiri.
Tulisannya terkadang atau boleh jadi menarik, namun berdasarkan perasaan dan pemahaman dirinya sendiri, belum tentu disukai dan dibaca banyak orang
Untuk itu supaya tidak terjebak dalam penulisan yang autis, Dari beberapa pengalaman saya tersebut kemudian mencari beberapa solusinya.
Untuk itu disini saya coba berbagi 6 tips supaya tulisan kita tidak tidak tergolong tulisan yang Autis :
1. Tentukan Topik yang Menarik
Supaya tidak tergolong membuat tulisan yang autis, maka untuk tema juga bagusnya berdasarkan apa yang ingin diketahui banyak orang, bukan apa yang ada dipikiran kita saja, isu apa sih yang sedang trend di masyarakat, kita bisa cek di media atau di media social.
Lalu kita coba renungkan dan pertanyakan mengapa hal tersebut terjadi, apa factor penyebabnya, dan kemudian mencoba mencari jalan keluarnya dengan riset untuk mencari sumber rujukan
2. Buatlah judul yang Menarik
Judul yang menarik dan informatif akan menarik perhatian pembaca untuk membaca tulisan kita. Buatlah judul yang menarik, singkat, padat, namun yang menggambarkan isi tulisan kita.
Namun hindari juga judul yang terlalu bombastis tapi tidak relepan dengan isi tulisannya
3. Buatlah Tulisan yang Mudah dipahami
Gunakanlah bahasa yang mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu kaku, terlalu informal, atau terlalu formal, dan hindari terlalu banyak istilah yang berbau akademik, yang kurang dimengerti masyarakat pada umumnya.
Namun kalau ada pun, ada baiknya dijelaskan dan disederhanakan dengan bahasa yang mudah dicerna dan dipahami
Sekarang banyak platform menulis yang menerima tulisan yang jenisnya story teling, nyantai, tidak kaku, humanis.
Bukan tulisan yang jenisnya seperti membuat skripsi, atau tulisan ilmiah lainnya.
Karena tulisan yang diterbitkan di media atau blog umum biasanya jenisnya tulisan ilmiah populer.
Karena pembacanya adalah terdiri dari berbagai kalangan. Sehingga gaya bahasa lebih komunikatif dan tidak kaku
4. Buatlah tulisan yang unik dan tema berbeda
Ciptakan gaya penulisan yang unik dan berbeda dari penulis lainnya. Setiap orang mempunyai gaya penulisan yang berbeda beda, Untuk itu sebagai referensi, perhatikan gaya penulisan yang lain, pilih salahsatunya yang sesuai dengan gaya kita dan kombinasikan dengan skil yang kita punya.
Namun bukan saja dari gaya penulisan saja yang unik, tapi dari tema juga harus beda, cari sudut pandang yang diluar mainstream.
Misalnya ketika ada topic yang sedang trend di masyarakat coba tulis cari sudut pandang lain yang berbeda diluar penulisan yang umum yang belum dibahas oleh penulis lain
5. Coba untuk keluar dari rel utama
Mempunyai keahlian menulis dengan tema tertentu dan minat khusus memang bagus karena hal tersebut sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, dan skil kita.
Namun coba sesekali kita keluar dari rel utama. Menulislah dengan tema lain diluar tema yang biasa kita tulis. Hal tersebut akan menjadi tantangan yang mengasyikan dan tentunya bisa menambah dan mengasah wawasan dan skil kita dalam menulis
6. Tulisan jangan telalu kepanjangan
Tulisan sebaiknya jangan terlalu panjang. Biasanya kita asyik menguraikan tulisan kita secara rinci, maksudnya agar pemaparannya lebih jelas.
Namun terkadang karena keasyikan mengakibatkan uraian tulisannya kepanjangan.
Biasanya kemampuan seseorang untuk membaca lama dalam tulisan di media online itu terbatas.
Jadi sebaiknya pembahasannya padat namun diceritakan mengalir, dan informatif, sehingga membacanya pun mengasyikan dan tidak menjenuhkan
Itulah beberapa tips supaya tulisan kita menarik dan tidak termasuk kedalam tulisan yang autis. Semoga bermanfaat