Nanang A.H
Nanang A.H Jurnalis

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Abu Nawas dan 6 Lembu, Cerita Humor Penuh Makna

12 April 2023   12:08 Diperbarui: 12 April 2023   12:10 4512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abu Nawas dan 6 Lembu, Cerita Humor Penuh Makna
Ilustrasi Istana Kerajaan (Foto oleh Fabio Menduni/Pexels)

Pada suatu hari Raja Harun Al-Rasyid memanggil Abu Nawas untuk menghadap ke Istana. Pada waktu itu Raja ingin menguji Abu Nawas

Tibalah Abu Nawas di hadapan raja, dan Raja Harun berkata "Hai, Abu Nawas. Aku menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang pandai berbicra. 

Apakah engkau bisa mendatangkan mereka kehadapanku?, kutunggu dalam waktu satu minggu, kalau gagal maka aku akan memenggal lehermu, mengerti!"

"Baiklah Tuanku Syah Alam, hamba akan  melaksanakannya", Jawab Abu Nawas
Pada waktu itu semua orang dalam istana yang hadir memandang Abu Nawas, dan mereka berkata dalam hati, "Mampuslah kau, Abu Nawas",

Kemudian Abu Nawas memohon diri untuk pulang ke rumah. Setibanya dirumah, ia duduk terdiam dan masih terngiang perintah sang raja, ia kemudian duduk sambil merenungkan keinginan raja. Abu Nawas cukup lama berada di dalam rumah dan tidak kunjung keluar

Seminggu kemudian, ia keluar rumah. Hari itu adalah batas akhir dari tugas yang diberikan oleh sang raja. 

Tidak lama kemudianAbu Nawas menuju kerumunan orang. Ia kemudian berkata "Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?"

Pada waktu itu Abu Nawas telah berniat jika orang orang yang menjawab dengan benar pertanyaannya akan dia lepaskan, tetapi sebaliknya jika mereka menjawab salah maka akan dia tahan. Namun rupanya tidak ada satupun yang menjawab dari anatara mereka dengan benar. Maka Abu Nawas marah kepada mereka.

"Knapa menjawab pertanyaan begitu saja kok tidak ada yang bisa, kalo begitu mari kita menghadap raja untuk mencari tau kebenaran yang sesungguhnya." Ungkap Abu Nawas

Keesokan harinya, istana telah dipadati oleh warga yang ingin menyaksikan kesanggupan Abu Nawas membawa enam ekor lembu berjenggot. Setelah sampai dihadapan raja, ia pun menghaturkan sembah dan kemudian duduk dengan penuh khidmat

Raja berkata "Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang pandai bicara itu?" Abu Nawas kemudian menunjuk enam orang yang dibawanya, sambil berkata "Inilah mereka, tuanku Syah Alam."
"Hai Abu Nawas apa yang kau tunjukan kepadaku itu?"
"Ya, Tuanku Syah Alam. Tanyalah pada mereka hari apa sekarang."

Sebelum bertanya, raja dan hadirin yang hadir di istana pun semua tertawa melihat Abu Nawas yang membawa orang orang muda ke istana bukannya lembu berjenggot yang pandai bicara yang dia hadirkan. Namun Abu Nawas tetap tenang dengan suasana istana yang riuh mengolok olokan dirinya

Raja kemudian bertanya kepada ke enam orang tersebut, dan mereka memiliki jawaban yang berbeda beda

Selanjutnya Abu Nawas kembali berkata "Jika mereka manusia, tentunya tahu hari ini hari apa. Apalagi jika tuanku menanyakan hari yang lainnya, akan tambah pusing mereka. Maka menurut tuanku, manusia atau hewan kah mereka ini?. Inilah lembu berjenggot yang pandai bicara itu, Tuanku."

Kemudian raja merasa heran melihat Abu Nawas yang pandai melepaskan diri dari ancaman hukuman. Kemudian sebagai bentuk penghargaan raja memberikan hadiah 5000 dinar kepada Abu Nawas.

Itulah cerita humor  Abu Nawas yang cerdas dalam menghadapi berbagai persoalan khususnya tantangan Raja Harun Al-Rasyid

Dalam cerita humor tersebut mengandung dua makna yang dapat kita ambil sebagai hikmah diantaranya:

1. Bahwa manusia yang baik itu adalah ketika ada keselarasan antara perkataan dan perbuatan.

Dalam menilai manusia tidak selalu dilihat dari penampilan luarnya saja. Yang paling baik dari sisi Allah SWT adalah mereka yang bertaqwa. 

Adakalanya penampilannya sederhana namun berjiwa taqwa, terkadang ada juga penampilan seperti orang bijaksana dan taqwa namun ternyata kenyataan berbeda. 

Hal tersebut tercermin dalam cerita Abu Nawas yang menjelaskan tentang manusia yang diibaratkan "6 lembu berjenggot" itu ternyata tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang baik, dan hanya pandai berbicara saja

2. Berani dalam menjalankan dan meyakini kebenaran

Abu Nawas ketika diperintah sang raja, hal yang pertama dilakukan  adalah dia berani menerima tantangan dan siap mengambil resiko, padahal kalau salah menerima tantangan dia akan dipenggal sang raja. 

Abu Nawas berani karena dia meyakini tentang kebenaran hatinya menanggapi perintah sang raja untuk membawa "6 lembu berjenggot" yang pandai bicara. 

Dalam benaknya mana ada lembu yang berjenggot yang pandai bicara. Maka dengan kecerdasannya dia menerima tantangan raja dan berhasil membuat raja tidak bisa berkata kata dengan argumentasinya, bahkan raja memberikan hadiah atas kecerdasan dan keberaniannya.

Itulah makna cerita humor Abu Nawas dan 6 ekor lembu yang sarat makna, semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita tersebut 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun