Najma Fatiha Rahma
Najma Fatiha Rahma Lainnya

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis pemula ini belum memiliki spesifikasi, hanya memiliki tekad untuk menebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Haid di Bulan Ramadhan Bukan Halangan Untuk Mendapat Berkah

29 Maret 2024   21:40 Diperbarui: 29 Maret 2024   21:46 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haid di Bulan Ramadhan Bukan Halangan Untuk Mendapat Berkah
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Suasana yang dihadirkannya menumbuhkan semangat untuk meningkatkan ibadah, pahala yang berlipat ganda, dan pintu ampunan yang terbuka lebar menjadikan bulan ini sebagai momen istimewa dalam kehidupan umat Islam. 

Mereka akan berlomba-lomba menunaikan berbagai kebaikan, amalan, dan ibadah yang mendatangkan pahala. Namun, dalam keindahan dan keberkahan Ramadhan, kadang-kadang ada rintangan tak terduga yang mungkin dapat menghalangi keterlibatan seseorang dalam ibadahnya.

Salah satu rintangan yang sering dihadapi oleh wanita muslimah adalah haid atau biasa disebut datang bulan. Saat mengalami siklus alami ini, wanita diharuskan untuk tidak berpuasa dan menunda beberapa bentuk ibadah tertentu seperti shalat. Larangan berpuasa bagi Wanita yang sedang datang bulan terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh sayyidina Aisyah yang artinya : Dari Aisyah ra. berkata, "Dahulu kami mendapat haid pada masa Rasulullah saw., lalu kami diperintahkan untuk mengqadha puasa Ramadhan."

Dari hadits tersebut menjelaskan bahwa wanita yang datang  bulan pada bulan Ramadhan diperintahkan untuk tidak melaksanakan puasanya dan menggantinya di hari lain sejumlah dengan hari yang ditinggalkannya. Namun, hal ini tidak berarti bahwa wanita muslimah harus terputus sepenuhnya dari melakukan amalan di bulan Ramadan yang penuh berkah. Sebaliknya, masih ada banyak cara untuk tetap mendapatkan keberkahan dari bulan Ramadhan meskipun sedang mengalami datang bulan. Apa saja sih? Yuk simak penjelasannya!

Memperbanyak Dzikir dan Doa

Seorang muslimah tidak harus dalam keadaan suci untuk bisa berdzikir. Bagi Muslimah yang sedang datang bulan, dzikir dengan menyebut dan mengagungkan nama Allah tidaklah dilarang, kegiatan ini juga dapat dilaksanakan oleh siapa saja dan kapan saja. Jenis dzikir bisa berupa ucapan tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya. 

Aktif dalam majelis istighosah, tahlilan, atau forum zikir lainnya termasuk bernilai ibadah. Apalagi berdzikir juga bisa dilakukan untuk meraih malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Menyiapkan Hidangan untuk Berbuka Puasa

Dengan menyiapkan hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa, seorang muslimah meskipun sedang datang bulan tetap bisa mendapatkan balasan sebagaimana orang yang berpuasa, sesuai dengan hadits berikut;

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata,Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun". (HR At-Tirmidzi)

Menuntut Ilmu dan Mengajarkannya

Meski sedang datang bulan, seorang muslimah tetap diperbolehkan untuk mencari ilmu selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menghadiri kajian, majelis ilmu, maupun dengan membaca literatur. Banyak sekali penjelasan mengenai keutamaan mencari ilmu, dan bulan Ramadhan seringkali menjadi momen penuh berkah dengan terselenggaranya berbagai majelis ilmu. Selain menuntut ilmu, muslimah juga diperbolehkan untuk mengajarkan ilmu kepada orang lain untuk mendapatkan keberkahannya.

Sebagaimana diriwayatkan Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, dalam kitab Tanbihul Ghafilin yang bersumber dari Muadz bin Jabal berikut ini; "Dari Muadz bin Jabal ra berkata: Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah". (As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Beirut: Dar Ibnu Katsir: 2000], cet 3, hal 429)

Bersedekah

Bersedekah merupakan amalan yang mendatangkan banyak pahala, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Rasulullah saw bahkan menyarankan bagi wanita untuk memperbanyak bersedekah, sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka." (HR. Muslim)

Bersilaturrahmi

Melakukan silaturahmi dengan saudara, teman, dan kerabat merupakan cara yang efektif untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga hubungan yang harmonis di antara sesama. Meskipun sedang dalam keadaan datang bulan, muslimah tetap dapat meraih keberkahan dengan berbagi kebahagiaan dan kehangatan kepada orang-orang di sekitarnya.

Bersilaturahmi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Misalnya, mengunjungi kerabat yang jauh, bertemu dengan teman-teman lama, atau bahkan melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan cara ini, muslimah tidak hanya menjaga silaturahmi yang sudah ada, tetapi juga dapat memperluas jaringan hubungan yang positif dan memberikan dampak yang baik dalam lingkungan sekitar.

Demikianlah amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh Muslimah yang sedang datang bulan di bulan Ramadhan. Islam adalah agama yang fleksibel dan tidak pilih kasih, sehingga Muslimah yang sedang datang bulan pun masih dapat memaksimalkan ibadahnya di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun