Nanda Dwi Febriyanti
Nanda Dwi Febriyanti Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Nuzulul Quran, Santri Mahasiswi Ponpes Wahid Hasyim Simaan Al-Quran Bil Ghoib 30 Juz

8 April 2023   11:09 Diperbarui: 8 April 2023   11:30 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nuzulul Quran, Santri Mahasiswi Ponpes Wahid Hasyim Simaan Al-Quran Bil Ghoib 30 Juz
Suasana simaan bil ghoib 30 juz di marhalah 1 (dokumen pribadi)

Peringatan Nuzulul Quran di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, dilakukan dengan simaan Al-Quran bil ghoib 30 juz. 

Simaan Al-Quran bil Ghoib 30 juz ini merupakan acara rutinan Pondok Pesantren Wahid Hasyim di setiap tahunnya pada Bulan Ramadhan. Pada tahun ini, pelaksanaannya bertepatan pada hari Jumat, 07 April 2023 atau 16 Ramadhan 1444 H. 

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita para santri mahasiswi tahfidz Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta disuwun Ibunda agar bisa mengadakan Nuzulul Quran seperti biasanya. Dan simaan Al-Quran bil ghoib 30 juz inilah yang menjadi tradisi disini. Dengan simaan Al-Quran, dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Al-Quran." Ujar Bu Umu Zulfa selaku ketua pelaksana acara peringatan Nuzulul Quran.

"Peringatan Nuzulul Quran ini menjadi kegiatan yang dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Allah akan melipatgandakan pahala seseorang yang membaca Al-Quran, apalagi di bulan Ramadhan. Selain membaca Al-Quran, umat muslim dianjurkan untuk mentadaburi Al-Quran atau mengetahui arti, makna dan hikmah yang ada pada sebuah ayat. Hal ini dikarenakan Al-Quran sebagai pedoman kehidupan manusia yang wajib untuk dipahami oleh setiap muslim," ungkap Bu Ummu Zulfa lagi.

Simaan ini dihadiri dan diikuti oleh seluruh santri mahasiswi Tahfidzul Quran Ponpes Wahid Hasyim. Dimana dalam pelaksanaannya bertempat di komplek timur atau yang biasa dikenal dengan komplek AHC (Abdul Hadi Center). Yang kemudian dibagi lagi menjadi 3 marhalah atau 3 tempat. 

Marhalah 1 bertempat di Masjid AHC bagian barat. Marhalah 2 bertempat di Masjid AHC bagian timur. Dan marhalah 3 bertempat di ruang tamu ndalem.

Acara ini dibuka oleh Bu Ummu Zulfa selaku ketua pelaksana. Diawali dengan mengirimkan hadiah surat Al-Fatihah untuk Pendiri Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Bapak Ibu Pengasuh, dan keluarga ndalem. Dimaksudkan semoga Bapak Ibu sekeluarga senantiasa diberikan kesehatan dan dilancarkan segala hajatnya.

Setelah membaca surat Al-Fatihah bersama, disambung dengan pembacaan juz di masing-masing marhalah yang sudah ditentukan. Masing-masing marhalah diisi dengan pembagian juz yang berbeda. Marhalah 1 mendapat bagian juz 1-10. Marhalah 2 juz 11-20. Dan yang terakhir marhalah 3 mendapat bagian juz 21-30. 

Salah satu santri mahasiswi yang disimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)
Salah satu santri mahasiswi yang disimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)

Santri mahasiswi tahfidz yang mengikuti simaan kurang lebih berjumlah 110 orang. Dimana setiap orang tersebut tentunya mendapatkan bagian simaan juznya masing-masing.

"Seluruh santri mahasiswi tahfidz yang menghafal akan mendapatkan bagian juz masing-masing untuk disimak ya, kecuali mahasiswi yang sedang berhalangan. Mereka yang sedang berhalangan akan mendapat bagian menyimak saja. Jadi bagi yang mendapat bagian, selamat dan semangat nderes untuk simaan." Ujar Bu Ummu Zulfa.

Para mahasiswi tahfidz yang namanya tertulis pada list simaan nuzulul Quran mendapat bagian yang berbeda-beda. Ada yang mendapat 2 halaman saja, ada yang 3 halaman, 4 halaman, dan bahkan ada juga yang mendapat seperempat juz atau 5 halaman. 

Semakin tinggi juz yang didapat, maka semakin banyak pula bagian yang didapat. Seperti pada juz 1-5 masing-masing orang mendapat 2 halaman. Berbeda lagi yang mendapat juz 21-29 mendapat bagian seperempat juz. Dan beruntung lagi mahasiswi yang mendapat juz 30, mereka hanya membaca 1-2 surat saja.

Dimana kegiatan Nuzulul Quran ini adalah simaan bil ghoib 30 juz, tentunya ada yang disimak dan tim penyimak. Tim penyimak adalah seluruh santri baik tahfidz maupun non-tahfidz. Dan yang menjadi penanggung jawab tiap marhalah adalah santri yang disimak di marhalah tersebut.

Menjadi tim penyimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)
Menjadi tim penyimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)

Acara simaan dimulai pada pukul 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 13.00 siang. Diperhitungkan, bahwa simaan ini membutuhkan waktu 6 jam lamanya di masing-masing marhalah. Maka dari itu, pada pukul 06.45 semua santri tahfidz yang membaca dan menyimak sudah ada di tempat masing-masing untuk mempersiapkan diri. Persiapan ditujukan agar pembaca tidak terburu-buru dan gugup, sehingga hafalannya tetap terjaga. Karena di simaan ini, tidak boleh membaca ataupun membuka Al-Quran. Terkhusus bagi pembaca yang mendapat bagian juz-juz awal di masing-masing marhalah, yaitu juz 1, 11, dan 21. Tanpa kehadiran santri yang mendapat bagian juz awal, maka simaan belum bisa dimulai.

Santri non-tahfidz maupun santri tahfidz yang sedang berhalangan bertugas menyiapkan meja kecil, mic, sound, dan taplak meja. Jadi, semua memiliki kontribusi dalam menyukseskan acara peringatan Nuzulul Quran ini.

Sistem simaannya adalah, santri yang disimak maju ke depan dan duduk di depan meja kecil yang telah disiapkan. Membaca bagian juz nya masing masing dengan mic tanpa membaca dan membuka Al-Quran. Jika terdapat kesalahan ataupun yang disimak lupa akan ayatnya, maka tim penyimak lah yang akan membenarkan. Begitu seterusnya sampai 30 juz.

Menjadi salah satu santri yang disimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)
Menjadi salah satu santri yang disimak di marhalah 3 (dokumen pribadi)

Tepat pada pukul 13.00 siang, simaan bil ghoib 30 juz selesai dilaksanakan. Semua santri diperbolehkan pulang ke asrama masing-masing untuk istirahat. Dan dilanjutkan dengan Khotmil Quran dan doa bersama dalam rangka peringatan Nuzulul Quran pada malam harinya.

Berbeda dengan simaan pada siang harinya yang menggunakan baju muslimah bebas, pada malam harinya seluruh santri mahasiswi menggunakan dresscode yang telah ditentukan. Yaitu atasan putih dan jilbab warna pink, agar saat foto bersama terlihat bagus dan kompak. Selain itu, Ibunda selaku Direktur Tahfidzul Quran Pondok Pesantren Wahid Hasyim menyukai warna pink.

Suasana Khotmil Quran di Masjid AHC (dokumen pribadi)
Suasana Khotmil Quran di Masjid AHC (dokumen pribadi)

Khotmil Quran ini dimulai pada pukul 20.30 malam setelah shalat tarawih. Acara dibuka oleh MC dengan mengirimkan hadiah surat Al-Fatihah untuk pendiri Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Bapak Ibu Pengasuh, beserta keluarga. Disambung dengan mauidhoh hasanah yang diisi oleh Pak Fahmi Malik. Setelah itu, dilanjutkan membaca surat At-Takatsur sampai surat An-Nas yang dilimpin oleh Bu Syifa dan Bu Almas.

Selesai membaca surat At-Takatsur - An-Nas dilanjutkan Doa Khotmil Quran yang dipimpin oleh Ibunda. Akan tetapi, Ibunda tidak bisa hadir di tengah-tengah santrinya dikarenakan sedang berada di tanah suci. Hal itu tidak mengurangi salam ta'dzim kita kepada beliau, Ibunda mengirimkan voice note dan seluruh santri yang hadir turut mengaminkan.

Hadir di acara Khotmil Quran (dokumen pribadi)
Hadir di acara Khotmil Quran (dokumen pribadi)

Acara ditutup dan dilanjutkan sesi foto bersama. Selesai sudah acara peringatan Nuzulul Quran pada malam ke-17 Ramadhan 1444 H. Semoga dengan berkah acara ini dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Al-Quran, semakin senang mengaji, dan semakin ta'dzim kita kepada Bapak Ibu Pengasuh. 

"Meskipun sudah selesai rangkaian acara Nuzulul Qurannya, tapi ngajinya tetap berjalan nggeh," pesan Bu Ummu Zulfa di akhir acara. 

Sesi foto bersama (dokumen pribadi)
Sesi foto bersama (dokumen pribadi)

Acara peringatan Nuzulul Quran berjalan dengan lancar. Semuanya berkat kerjasama dan kontribusi para mahasiswi yang ada. Tanpa adanya kerja sama dan kontribusi, tidak akan adanya kata sukses dalam acara ini. Tidak lupa juga Bu Ummu Zulfa selaku ketua pelaksana mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf atas kekurangan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun