Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Konsultan

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kiai yang Melarang Orang Khusuk Menjadi Sok Suci Sendiri

8 April 2022   14:57 Diperbarui: 8 April 2022   14:59 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiai yang Melarang Orang Khusuk Menjadi Sok Suci Sendiri
Gus Baha selalu menyampaikan kajian Al-Qur'an dan kitab lainnya dengan sederhana namun detil dan jelas. (Foto nuonline.com)

Justru orang yang banyak berbuat untuk agama dan masyarakat dinilai salah oleh orang sok khusuk dan sok suci, karena membangun masjid, musala, madrasah atau lainnya dari dana yang kemungkinan subhat bahkan haram. Tapi orang sok suci itu tetap tidak bisa membangun masjid, musala atau madrasah dengan dana yang 100% halal. 

Paling banter orang sok suci hanya punya niat mau membangun masjid, musala, dan madrasah saja. Itu pun tidak mungkin terwujud karena dirinya enggan bergaul dengan orang-orang tidak suci dan tidak khusuk yang kerjanya hanya menumpuk harta benda.

Untuk itu Gus Baha senantiasa selalu mengingatkan pada masyarakat dan muhibbinnya untuk menghindari sifat sok suci itu. Baik pada mereka yang telah memiliki banyak ilmu, atau yang baru belajar sama sekali tidak boleh merasa suci karena akan terjerumus pada perilaku sok suci.

Sok suci akan mengubah seseorang menjadi berbeda. Menganggap selain dirinya kotor dan salah. Secara extrem bahkan bisa menciptakan kerusakan demi memuaskan perasaan sok sucinya tersebut.

Dilarang Sok Suci saat Ramadhan

Gus Baha juga senantiasa mengajak masyarakat dan muhibbinnya untuk menghargai realitas di kehidupan. Salah satu contohnya di saat Bulan Suci Ramadhan. 

Pengasuh Pondok Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur'an (LP3IA), Rembang, Jawa Tengah itu kerap berpesan agar beribadah dengan baik di Bulan Ramadhan. " Tidak usah mentang-mentang terus bilang bulan puasa setahun sekali saja harus maksimal ibadahnya," ujarnya.

Jangan, sambungnya, tidak usah seperti itu. Kasihan pada orang-orang yang tidak bisa jalankan puasa secara maksimal. Misalnya seperti kuli pengangkut barang, pekerja bangunan, sopir kendaraan umum, satpam, dan lain-lainnya.

Menurut Gus Baha, mereka yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa secara maksimal sesungguhnya tidak ingin demikian. Tapi tuntutan pekerjaannya tidak memungkinkan mereka untuk maksimal berpuasa dan beribadah lain saat Ramadhan. Sementara mencari nafkah juga merupakan ibadah yang diperintahkan Allah.

"Makanya biasa saja. Jangan semua orang disuruh maksimal saat Ramadhan. Mana bisa maksimal kalau kerjanya sopir, kuli, satpam atau lainnya. Nggak bisa semua orang seperti kamu," tutur Gus Baha dalam sebuah kajian membahas Ramadhan.

Sekali lagi dalam hal ini Gus Baha mengingatkan agar tidak sok suci di Bulan Ramadhan. Di mana membuat diri merasa lebih baik, khusuk, dan lebih suci dibanding mereka yang belum dapat menjalankan ibadah secara maksimal di Ramadhan karena sebab pekerjaan atau lainnya. Mengajari kita agar senantiasa menahan diri dari sifat sombong karena telah beribadah dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun