Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Pantun Kontemporer (2024), 13. Pantun Seloka (2024) 14. Cerita Anak Tema Lebaran KPPJB (2024), 15. Sisindiran KPPJB, 16. Puisi Trilogi Ritus Katarsis Situ Seni (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.
Pengalaman Bukber Hemat Tetap Nikmat ala Keluarga Saya
Daripada pusing menentukan restoran untuk jadi tempat bukber, lebih baik bukber di rumah. Selain lebih ringkas, juga lebih aman karena tidak berkerumun dengan orang banyak di tempat umum.
Yuk, Bukber di rumah
Hari ini saya berencana mengadakan bukber di rumah. Kebetulan hanya ada saya, paksu, dan si bungsu dan keluarga anak saya yang sulung, yang tinggal berbeda kecamatan. Pertimbangan bukber di rumah karena bisa lebih santai dan akrab. Menu juga bisa saya tentukan sendiri. Hehehe
Bukber di luar
Rencana berubah, karena kami berbeda pendapat tentang menu. Cucuku ingin makan steak dan dimsum, sedangkan saya goreng ayam dan sambal, begitu juga dengan paksu. Anak-anakku pun berbeda menu, serta ingin mencoba makanan baru.
Akhirnya kami memutuskan untuk berbuka puasa di luar, dengan pertimbangan, memilih tempat yang nyaman, menu beragam, rasanya enak, harga hemat, serta lokasi dekat rumah,
Akhirnya setelah berembuk, kami memutuskan untuk berbuka puasa di Asia Plaza (AP). Ye...
Berangkat lebih awal
Untuk menghindari kemacetan, kami berangkat lebih awal. Selepas salat asar, kami berangkat berenam. Saya, paksu, si Bungsu, Si Sulung dan kedua cucu.
Suami si Bungsu masih berdinas di Purwakarta, sedangkan suami si Sulung sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Alasan memilih AP (maaf, bukan flexing)