Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.
Kenangan Melewati Terowongan Cikacepit Saat ke Pantai Pangandaran
Hai, sahabat semua,
Tantangan samber THR hari ke-27 bertema pantai favorit.
Bagi saya dan keluarga, pantai favorit kami adalah pantai Pangandaran, di Jawa Barat. Pangandaran adalah pantai yang sangat indah, mengesankan, dan membuat jiwa raga refresh kembali.
Pernahkah sahabat naik kereta api ke Pangandaran?
Kalau saya sering!
Tetapi. Itu dulu! Hehehe...
Saat masih duduk di SD, saya dan ketiga saudara saya sering berlibur ke rumah Nenek Mamah di Pangandaran.
Nenek Mamah, adik dari Nenek asli dari pihak Ibu, tinggal di Pangandaran, tepatnya di Kampung Pawela, Purbahayu.
Biasanya kami naik kereta api yang perwis di depan rumah. Kereta akan berhenti, menunggu kereta sebelumnya berangkat.