Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Guru

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tentang Kisah Awal di Hari Pertama Bulan Ramadan

15 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   07:28 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang Kisah Awal di Hari Pertama Bulan Ramadan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tentang kisah awal di hari pertama bulan Ramadan.

Menurut tradisi Islam, bulan Ramadan adalah bulan suci di mana umat Muslim di seluruh dunia berpuasa selama 29 atau 30 hari. Pada hari pertama Ramadan, umat Muslim mulai puasa dari fajar hingga matahari terbenam.

Kisah awal di hari pertama Ramadan menurut tradisi Islam adalah ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di gua Hira di Mekah, Arab Saudi. Nabi Muhammad melakukan puasa sunah sebulan penuh sebelum Ramadan untuk mempersiapkan diri menghadapi hadirat Allah SWT. Saat berada di gua Hira pada malam kesepuluh dari bulan Ramadan, Nabi Muhammad mulai mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril atau Gabriel. Wahyu pertama ini kemudian dicatat oleh para sahabat Nabi menjadi Al-Qur'an, kitab suci umat Islam.

Kisah ini mengajarkan kita bahwa bulan Ramadan selalu diawali dengan momen spiritual yang penting dan memberikan nilai-nilai kebaikan bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Dalam bulan Ramadan, Umat Muslim juga diwajibkan meningkatkan ibadah seperti menunaikan shalat dan membaca Al-Qur'an serta melakukan kegiatan sosial seperti infak dan sedekah kepada yang membutuhkan.

memulai puasa sebulan penuh sebelum Ramadhan

Nabi Muhammad memulai puasa sebulan penuh sebelum Ramadhan adalah untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik menyambut datangnya bulan Ramadan. Menurut sejarah, puasa sunah selama sebulan penuh ini disebut dengan puasa Sya'ban.

Puasa Sya'ban dianggap sebagai waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan mempertebal ketakwaannya kepada Allah SWT sebelum memasuki bulan Ramadan yang lebih suci lagi. Selain itu, puasa sunah sebulan penuh ini juga membantu meningkatkan ketahanan fisik dan mental seseorang dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan yang ketat melarang makan dan minum dari fajar hingga maghrib.

Dari sisi spiritual, puasa Sya'ban juga dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk memperbaiki ibadah dan keimanan serta meningkatkan amalan kebaikan lainnya yang dianjurkan oleh Islam seperti shalat Sunnah, membaca Al-Qur'an, bersedekah dan lain sebagainya.

Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami mengapa Nabi Muhammad memulai puasa sebulan sebelum Ramadan dan juga pentingnya puasa sunah Sya'ban bagi umat Muslim. 

Apa hikmah dari puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah dan manfaat baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Berikut beberapa di antaranya:

Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT - Puasa Ramadhan dapat membantu kita meningkatkan ketaqwaan dan kesadaran kita terhadap Allah SWT. Dalam proses menahan lapar, dahaga, dan kelamin, kita lebih mudah untuk mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu.

Menyucikan jiwa dan tubuh - Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, puasa Ramadhan juga berperan dalam membersihkan jiwa dan tubuh. Hal ini membantu kita lebih fokus pada ibadah dan menambah kesadaran kita agar senantiasa berbuat baik.

Meningkatkan solidaritas sosial - Puasa Ramadhan juga berperan dalam meningkatkan solidaritas sosial. Kita diwajibkan untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan dan meningkatkan perhatian kepada mereka yang kurang beruntung.

Meningkatkan kemampuan pengendalian diri - Puasa Ramadhan membantu kita untuk lebih sadar terhadap ciptaan Allah SWT. Dalam proses menahan diri, kita juga menjadi lebih sabar dan bersabar dalam menghadapi kesulitan sehari-hari.

Menjaga kesehatan - Puasa Ramadhan juga dapat berperan dalam menjaga kesehatan. Karena kita tidak makan dan minum selama berpuasa, tubuh pun bisa menjadi lebih sehat. Selain itu, terdapat kebiasaan olahraga dan pola makan yang sehat di bulan puasa untuk menjamin kesehatan yang optimal.

Itulah beberapa hikmah dan manfaat puasa Ramadhan, selain beberapa nilai kebaikan karena puasa ini juga dijadikan pelajaran tentang kesabaran. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun