Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Guru

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Fenomena Ghibah di Bulan Ramadhan

22 Maret 2024   08:01 Diperbarui: 22 Maret 2024   08:05 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Ghibah di Bulan Ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Menjaga bentuk percakapan Menjaga bentuk percakapan juga dapat membantu seseorang untuk menghindari ghibah. Hindari berbicara secara berlebihan dan berisiko menyebabkan terjebak dalam pembicaraan yang mengarah pada ghibah. Jika ada pembicaraan yang membuat kita tidak nyaman, sebaiknya menyela dan membujuk untuk mengubah topik pembicaraan.

Bijak dalam menyikapi informasi yang didapat Selalu berhati-hati dalam menyikapi informasi yang didapat, terlebih yang terkait dengan kabar terbaru dan informasi yang menyebar di media sosial. Hindari menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya, masyarakat kita harus selektif dan bijak dalam menyikapi informasi yang diperoleh.

Dalam actual, untuk mencegah terjadinya ghibah, dan menjaga diri kita dari bahaya ghibah, penting untuk mengasah otak logika dan berpikir jernih, hal ini juga berkaitan dengan melatih mentalitas dan jiwa yang lebih bersih dan halus. Dengan begitu, diharapkan keberhasilan dalam menjaga hati dan pikiran agar terhindar dari perilaku ghibah dan terjaga dari dosa akibatnya.

Apa saja dampak negatif dari perilaku ghibah

Perilaku ghibah sangat tidak disukai dalam Islam, karena selain merugikan orang yang menjadi sasaran ghibah, juga dapat memberikan dampak negatif pada diri pelakunya. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari perilaku ghibah:

Menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit hati bagi orang yang menjadi sasaran ghibah Ghibah seringkali merugikan individu yang menjadi sasaran, karena karena ucapan yang mereka berikan mengenai individu tersebut dapat membuat mereka merasa tidak enak dan terluka secara emosional. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan baik antara orang yang melakukan ghibah dan orang yang menjadi sasarannya.

Merusak citra diri dan reputasi Perilaku ghibah dapat merusak citra diri dan reputasi seseorang. Hal ini dikarenakan ghibah biasanya dilakukan di belakang seseorang atau tanpa sepengetahuan orang tersebut, sehingga jika informasi yang terdapat pada ghibah tersebar ke banyak orang, citra diri orang tersebut dapat rusak dan reputasinya menjadi buruk.

Membuat lingkungan tidak sehat dan tidak nyaman Perilaku ghibah mampu menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak menyenangkan, terutama ketika ghibah dilakukan secara terbuka dan membuat lingkungan tidak nyaman untuk dihuni.

Menimbulkan perpecahan dan konflik Ghibah seringkali menimbulkan perpecahan dan konflik antar individu. Hal ini terjadi ketika perilaku ghibah dilakukan terhadap kelompok atau komunitas, sehingga dapat memicu konflik antara kelompok atau komunitas tersebut.

Meningkatkan dosa dan penyesalan Ghibah tergolong sebagai dosa besar dalam Islam dan dapat meningkatkan dosa dan penyesalan bagi pelakunya. Dalam Islam, dosa ghibah sangat tidak disukai dan merugikan baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari perilaku ghibah. Sebagai umat muslim, kita harus senantiasa menjaga lisan dan pikiran agar terhindar dari godaan ghibah dan selalu mengedepankan sifat positif. Kita harus selalu berpikir positif dan berusaha untuk menghindari ghibah sebagai bentuk kepedulian terhadap hubungan baik antar individu dalam lingkungan sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun