Nia Kania Dewi
Nia Kania Dewi Guru

Allah bisa karena biasa, sebagai seorang pendidik yang terus belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Fenomena Ghibah di Bulan Ramadhan

22 Maret 2024   08:01 Diperbarui: 22 Maret 2024   08:05 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Ghibah di Bulan Ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Apa hukuman bagi orang yang melakukan ghibah

Dalam islam, ghibah adalah tindakan dosa besar yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pahala dari ghibah sangat sangat rendah dan mendatangkan banyak dosa. Dalam Islam, hukuman untuk mereka yang melakukan ghibah dapat dijatuhkan oleh Allah SWT dan juga oleh masyarakat.

Dalam kasus dimana seseorang dinyatakan bersalah melakukan ghibah dan merugikan orang lain, maka dalam hukum Islam berlaku beberapa tindakan tegas, di antaranya:

Taubat merupakan tindakan untuk memohon maaf pada Allah SWT serta memberikan pengakuan atas kesalahannya dan berniat tidak mengulanginya lagi.

Orang yang sasaran ghibah dapat memaafkan orang yang melakukan ghibah. Dengan memberi maaf dapat memperbaiki diri dan hubungan antara keduanya.

Orang yang melakukan ghibah dapat membayar kerugian pada korban ghibah. Dalam hal ini, berbagai langkah dapat dilakukan dalam rangka memperbaiki kesalahan atau memberikan kompensasi.

Dalam rangka memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan, orang yang melakukan ghibah dapat mengoreksi kesalahan atau meminta maaf kepada orang yang terkena dampak dari ghibah yang dilakukan.

Namun, sebagai manusia yang tidak luput dari kekhilafan, kita sebagai umat Muslim harus lebih mengutamakan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi. Para ulama menekankan pentingnya menjaga lidah dan berdebar dalam bernafas agar terhindar dari godaan ghibah. Dalam hal ini, ada beberapa hadis yang mencerminkan arti pentingnya menghindari perilaku ghibah seperti, "Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian, maka janganlah dia mengucapkan keburukan terhadap saudaranya, baik di hadapan saudara tersebut atau tidak." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dalam penutup, kita harus selalu mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukan ghibah agar terhindar dari dosa dan hukuman yang telah ditetapkan dalam Islam. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa menghormati dan menjaga hak orang lain dan selalu berusaha untuk menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Semoga bermanfaat bagi pembacanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun