Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Dosen

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Buka Puasa, antara Dahaga dan Lapar Mata

12 Mei 2019   17:17 Diperbarui: 12 Mei 2019   17:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buka Puasa, antara Dahaga dan Lapar Mata
Saat buka puasa, hindari lapar mata agar tidak terlalu kekenyangan (www.express.co.uk)

Syukur Alhamdulillah, Senin 6 Mei 2019 lalu, umat Islam di Indonesia serentak mengawali bulan Ramadan 1440 H.  Sebelum Ramadan, suasana persiapan menjelang datangnya bulan penuh hikmah nan berkah sudah terasa.  Di layar kaca, terutama melalui pariwara di TV, penonton disuguhi iklan yang berkaitan erat dekat Ramadan.  Siapa yang tak akrab dengan iklan minuman berupa sirup merk tertentu kala bulan puasa tiba? Masyarakat kembali diingatkan segarnya berbuka puasa dengan sirup tersebut.

Urusan makanan dan minuman selama Ramadan memang mendapatkan momentum terbaiknya.  Buka puasa menjadi ajang cita rasa kuliner yang tiada duanya.  Jenis menu yang khas Ramadan turut membuat semarak suasana.  Khususnya saat disantap ketika buka shaum bareng alias 'bukber'.  Mulai kolak, gorengan, es buah, kue tradisional, tersaji dengan begitu menggodanya di depan mata.

Jelas tak ada salahnya membuat momen buka puasa terasa semakin istimewa dengan maraknya hidangan yang ada.  Namun, patut diingat pula.  Selepas buka puasa, kaum muslimin masih harus melaksanakan sholat Tarawih.  Saat perut kekenyangan, ibadah bisa asal-asalan, bahkan ogah-ogahan.

Berbukalah dengan buah kaya serat seperti kurma dan sesuai sunnah Rasulullah saw (www.healthxchange.sg)
Berbukalah dengan buah kaya serat seperti kurma dan sesuai sunnah Rasulullah saw (www.healthxchange.sg)

Fenomena yang berulangkali menghampiri para pelaku shaum saat buka puasa tiba adalah 'lapar mata'.  Seolah-olah ingin 'balas dendam' setelah hampir seharian menahan diri dari hawa nafsu -- termasuk makan dan minum -- maka buka puasa menjadi saat untuk makan sepuasnya dari semua yang tersedia.

Padahal, secara kesehatan, setelah perut kosong selama 12 -- 16 jam, maka cairan (bukan makanan) yang paling pertama dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.  Hal ini wajar mengingat tubuh sebagian besar terdiri dari cairan, termasuk darah.  Seorang manusia bisa tahan menahan lapar selama seminggu selama masih meminum sesuatu.  Sebaliknya, tanpa meminum cairan apapun, manusia hanya mampu bertahan selama 3 hari.  Ini karena sel-sel dalam tubuh manusia memerlukan cairan untuk tetap membuatnya segar dan berfungsi dengan optimal.  Kekurangan cairan membuat pikiran juga tak fokus.

Cairan yang diperlukan untuk buka puasa pun tak harus yang manis.  Cukup segelas air putih dahulu untuk menyegarkan sel-sel tubuh yang tadinya kering dan layu.  Sunnah Rasulullah saw pun menganjurkan untuk memakan buah kurma dalam jumlah ganjil.  Selain kurma, buah tinggi serat dan air dengan rasa manis seperti semangka, melon, dan jeruk juga tepat untuk mengawali buka shaum.

Dokpri
Dokpri

Serat dan air dalam buah-buahan -- selain kaya vitamin dan mineral untuk kekebalan tubuh -- juga membuat seseorang tak lapar mata.  Ini karena kandungan serat buah membuat seseorang merasa perutnya sudah cukup kenyang tanpa harus makan berlebihan.  Barulah, selepas melaksanakan sholat Maghrib, perut bisa diisi dengan menu yang lebih berat dan mengenyangkan tapi dalam porsi berkecukupan.  Ingat lho, masih ada Tarawih menanti.  Seusai Tarawih, seseorang masih bisa makan lagi.

Ditinjau dari jam biologis, waktu antara 1 hingga 2 jam sebelum berbuka itu memang menjadi saat kritis seseorang lapar mata, terutama ketika membeli takjil di sepanjang jalan.  Rasanya semua panganan ingin dibeli!  Nyatanya? Baru memakan semangkuk es campur, bisa jadi perut sudah penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun