Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com
Kebangkitan Nasional, Pandemi, dan Idul Fitri
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2020 ini tentunya berbeda dengan harkitnas di tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, harkitnas dijalani dengan proses belajar dan mengajar online. Penyebabnya tentu saja karena pandemi COVID-19.
Pandemi ini juga menyebabkan perubahan kegiatan pendidikan selama Ramadan. Siswa tak lagi bisa mengikuti pesantren kilat yang biasanya dilakukan saat Ramadan tiba. Belajar dan bekerja dipusatkan di rumah saja selama ini.
Ada 3 hal yang bisa ditarik dari harkitnas, pandemi, dan Lebaran pada tahun ini. Apa saja ketiganya? Yuk baca ulasannya berikut ini. Semangat!
Adaptasi pendidikan untuk kebangkitan
Sebelum pandemi terjadi, ruang kelas menjadi penopang utama proses pendidikan. Pengajar dan murid-murid sama-sama berada di satu tempat. Sebut saja tatap muka di sekolah, kampus, kursus, dan sejenisnya.
Saat pandemi menyerang, proses pendidikan harus tetap berjalan sekalipun jarak jauh. Maka alat komunikasi dan informasi pun mengambil peran ruang kelas. Laptop dan smartphone saling berbagi tugas ketika belajar online.
Adaptasi menjadi kata kunci di sini. Para orang tua kini yang menjadi pendamping utama buah hati mereka selama belajar di rumah. Ternyata faktanya di lapangan, bukan hanya para anak yang belajar materi, namun orang tua juga belajar IT.
Pastinya, tidak ada proses pendidikan yang statis. Di dunia yang dinamis belakangan, kemampuan beradaptasi dalam segala situasi adalah suatu keharusan untuk mencapai kebangkitan bangsa. Momentum maraknya belajar online ini adalah bukti nyata adaptasi dan inovasi pendidikan tiada henti demi bangkitnya Indonesia menjadi bangsa yang berjaya.
Disiplin diri selama pandemi
Saat di sekolah, kedisplinan dapat diterapkan dengan sederet aturan. Namun, selama pandemi ini, semua kembali ke diri kita. Pilihannya hanya 2: ikuti aturan atau melanggar aturan yang akibatnya fatal.
Dimulai dari kebersihan diri, pandemi mendisiplinkan manusia sebagai bentuk pendidikan dan kebangkitan kesehatan. Contohnya cuci tangan secara teratur. Sekilas terlihat sederhana namun luar biasa manfaatnya.
Pemakaian masker ke luar rumah juga menjadi praktek disiplin diri. Bisa jadi awalnya tak terbiasa. Tapi saat sudah mendisiplinkan diri, segalanya menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Nah, tugas belajar online selama pandemi ini pun termasuk wujud disiplin diri. Apakah murid mengumpulkan tugas sesuai waktu deadline dan sesuai instruksi? Guru pun tentunya tak sekedar memberi tugas tanpa diiringi instruksi.
Kemenangan diri saat Lebaran
Saat seseorang akan mencapai suatu tujuan, setelah mampu beradaptasi dan konsisten mendisiplinkan diri, kemenangan pun akan teraih. Maka itulah, Lebaran disebut hari kemenangan setelah sebulan lamanya menahan hawa nafsu selama Ramadan. Kebangkitan dan kemenangan akan terasa semakin manis setelah melewati perjuangan berat yang berlika-liku.
Serupa halnya dengan proses pendidikan dan kebangkitan yang tak sekejap mata, perjuangan melawan Coronavirus memang masih panjang pula jalannya. Sekalipun begitu, kita jangan sampai lengah ataupun lemah dalam menguatkan diri. Seringkali terjadi, saat kita hampir menyerah, garis kemenangan sudah dekat jaraknya.
Hari Kebangkitan Nasional di tengah pandemi selama Ramadan 2020 ini memang terasa berat dengan hadirnya kesulitan sekaligus tantangan. Tetapi, jika kita berhasil melewatinya dengan terus beradaptasi, mendisiplinkan diri, dan berdoa kepada-Nya, maka keberkahan dan kelancaran pun semakin bisa didapatkan. Salam kebangkitan dan kemenangan yang sama-sama dinantikan seluruh anak negeri menjelang waktu Lebaran sebentar lagi.