Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com
Ramadan Memang Relevan "Untuk Kita Renungkan"
Ramadan mengajarkan kesabaran
"Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Ho ho adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista ho ho.."
Lirik di bagian tengah lagu ini tepat menghubungkan antara kesabaran dalam Ramadan. Saat perut kenyang, senyum pun mengembang karena hati yang senang.
Lain ceritanya saat perut kita keroncongan. Sejarah telah berulangkali membuktikan runtuhnya kekuasaan sejumlah kerajaan maupun pemerintahan sekuat apapun karena kemarahan luar biasa dari rakyat yang kelaparan dan terabaikan.
Maka shaum Ramadan di kala pandemi ini tentu saja membuat kadar kesabaran kita harus semakin berlipat ganda. Terlebih bagi masyarakat yang terkena musibah baik ketiadaan pekerjaan maupun korban bencana alam yang tak terhindarkan.
Kesabaran pun semakin teruji ketika kita melihat masih adanya oknum yang tega untuk mengeruk keuntungan pribadi dari keadaan sulit saat ini. Apakah para oknum itu tak sadar bahwa tak ada satu pun hal, sekecil apapun itu, yang luput dari pantauan Allah swt?
Ramadan menguatkan keyakinan
"Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita 'kan sembunyi?
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya runduk sujud padaNya
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Ho ho berusahalah agar Dia tersenyum.."