Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/
Mengupas Makna Ramadan di Negeri Paman Sam
Apa yang dilakukan Pemerintah AS sedikit banyak menunjukkan kepada kita, betapa besar makna Ramadan bagi Negeri Paman Sam. Bisa jadi, besarnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Amerika kepada umat muslim disebabkan karena pesatnya perkembangan umat muslim di sana.
Pew Research Center dalam artikel bertajuk New Estimates Show US Muslim Population Continues to Grow, menampilkan fakta yang cukup menarik. Hasil penelitian lembaga survei tersebut menunjukkan terdapat 3,45 juta umat muslim di Amerika pada 2017.
Dalam 10 tahun terakhir, laju pertumbuhan penduduk muslim di Amerika pun terbilang sangat pesat, yakni mencapai 46,81 persen atau hampir 5 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Amerika sendiri, yang berada di kisaran 1 hingga 2 persen per tahun.
Dari sana, kita pun bisa menduga. Semakin banyak umat muslim di Amerika, maka semakin kental pula nilai-nilai Islam di sana. Pada bulan Ramadan, bulan sucinya umat muslim sedunia, adalah momen yang paling tepat untuk mengukur sejauh mana makna kebaikan dan kedamaian Islam menghiasi kehidupan masyarakat Amerika.
Menebar Kebaikan Menjalin Tali Persaudaraan
Salah satu kisah tentang indahnya kebersamaan pada bulan suci Ramadan bisa kita temui di sebuah masjid di Virginia. Setelah menunaikan ibadah puasa, umat muslim berbondong-bondong untuk berbuka bersama.
Yang menarik, undangan buka bersama tidak hanya ditujukan bagi umat muslim saja, tetapi juga kepada penduduk sekitar tanpa memandang asal-usul agamanya. Semua bisa hadir menikmati jamuan di dalam area masjid. Lewat santap malam, mereka melebur menjadi satu dalam sebuah kerangka kebersamaan.
Penduduk nonmuslim yang ingin tahu lebih jauh tentang Islam, baik mereka yang sekadar penasaran atau bahkan yang ingin serius belajar, diberikan kesempatan seluas-luasnya. Mereka bisa mengamati bagaimana cara umat muslim menunaikan salat dan mengaji kitab suci Alquran.
Seton Mcilroy, seorang wanita Katolik yang turut hadir di sana, bahkan sempat mengikuti salat tarawih berjamaah. Kepada VOA News, ia mengaku sangat senang bisa merasakan nilai-nilai kedamaian yang diusung Islam secara langsung. Sangat jauh dari kesan negatif yang acap kali ia temui saat membaca berita atau menonton televisi.
Indahnya kebersamaan pada bulan Ramadan bukan saja ditunjukkan dari buka puasa bersama atau salat tarawih berjamaah di masjid Virginia, tetapi juga penggalangan donasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga muslim di Amerika.
Alexandria, lembaga donasi muslim nonprofit terbesar di Amerika, seperti dilansir VOA News, menyebutkan jumlah donasi biasanya meningkat pesat pada bulan Ramadan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.