Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Amsal Selotip Nastar dan Makna Lebaran

23 April 2023   11:06 Diperbarui: 24 April 2023   01:21 2815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amsal Selotip Nastar dan Makna Lebaran
Memaknai Lebaran dari selotip kue nastar. (sumber: iStockphoto/Tita Amelia)

Puasa ibarat selotip nastar. Hawa nafsu dalam diri ditutup dan dibentengi dengan ibadah puasa. Supaya kemurnian hati terjaga. Supaya kita jadi makhluk yang pandai mengendalikan hawa nafsu.

Semakin rekat balutan selotipnya, semakin terjaga pula isi nastarnya. Semakin sempurna kita menjalankan ibadah puasa, semakin terpelihara pula hawa nafsu dan kesucian diri di dalam jiwa.

Sehingga ketika benteng bernama puasa itu dibuka saat Lebaran tiba, kita sudah berubah menjadi manusia yang pandai mengendalikan hawa nafsu. Pola pikir kita telah berganti dari semula mementingkan diri sendiri, menjadi bermanfaat bagi orang banyak.

Orang yang benar-benar menjalan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, tentu pandai mengendalikan hawa nafsu. Tidak lagi diumbar, melainkan disalurkan pada perilaku yang bernilai positif. Pada tindakan yang punya manfaat bagi orang banyak.

Maka pertanyaan terbesarnya, sudahkah kita memaknai amsal selotip nastar dengan benar?

Saya pribadi berdoa, semoga setiap orang yang membaca artikel ini termasuk ke dalam barisan orang-orang yang disucikan kembali. Dan semoga kita panjang umur dan dipertemukan kembali dengan Ramadan berikutnya.

Selamat ber-Lebaran. Mohon maaf lahir dan batin. [Adhi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun