Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/
Serunya Ngabuburit di Perpustakaan Bank Indonesia Kalsel
Alasan Kedua: Punya Sejarah Panjang dan Koleksi Lengkap
Perpustakaan BI Kalsel punya sejarah panjang. Didirikan pada 6 Desember 1986 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Dr. Arifin M. Siregar. Semula, perpustakaan BI Kalsel hanya melayani kebutuhan informasi bagi pegawai BI.
Lambat laun, koleksi perpustakaan kian lengkap. Minat masyarakat untuk berkunjung dan mencari informasi, terutama yang menyangkut dengan ekonomi, juga kian meningkat. Sehingga perpustakaan BI Kalsel dibuka untuk umum dengan klasifikasi sebagai perpustakaan khusus.
Pada 2019, perpustakaan BI Kalsel pertama kali mendapat akreditasi B (baik) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sejak saat itu, perpustakaan BI Kalsel terus bertransformasi dan berbenah diri untuk melayani pemustaka dengan lebih baik lagi.
Upaya itu membuahkan hasil. Setelah sempat ditutup untuk umum selama pandemi Covid-19, perpustakaan BI Kalsel kembali dibuka pada 2023 dan langsung meraih predikat akreditasi A (sangat baik) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Di samping sejarah panjang, perpustakaan BI Kalsel juga punya koleksi yang terbilang lengkap. Untuk koleksi fisik, ada sekitar 4.266 judul koleksi buku seputar ekonomi, manajemen, hukum, fiksi, ilmu pengetahuan, non-fiksi, serta publikasi BI lainnya.
Sedangkan untuk koleksi digital, saat ini perpustakaan BI Kalsel punya sekitar 263 koleksi judul buku digital. Bisa diakses melalui komputer yang tersedia di perpustakaan, atau laptop pribadimu, dengan cara membuka laman iBI-Library.
Kelengkapan koleksi judul buku itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemustaka. Kendati "hanya" berukuran 239 meter persegi, tetapi anggota Perpustakaan BI Kalsel saat ini sudah menembus angka 1.000.
Bagi kamu yang hobi baca, koleksi judul buku sebanyak itu jelas akan mengisi waktu ngabuburit-mu dengan lebih produktif. Jendela wawasan akan ilmu pengetahuan juga akan semakin terbuka. Bonusnya, waktu berbuka puasa akan terasa lebih singkat.
Alasan Ketiga: Ramah Anak