Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menguak Sejarah Kota Kembang Sambil Menanti Azan

27 Maret 2024   22:52 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:55 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menguak Sejarah Kota Kembang Sambil Menanti Azan
Kota Kembang punya sejarah panjang yang menarik untuk diungkap. Sumber: dokumentasi pribadi.

Bentang kata yang terbetik rapi dalam buku ini akan membawa kita memetik tiga telaah penting.

Pertama, pertanian adalah soko guru pembangunan ekonomi. Fakta itu terkuak di bab awal buku ini, yang mengurai peran kopi, kina, dan teh sebagai tiga komoditas utama ekonomi di Bumi Priangan.

Iklim yang sejuk dan lahan yang subur di tangan petani tangguh, mendorong produktivitas hasil bumi. Hingga akhirnya, investasi pun berdatangan dan memicu intensi pemerintah kolonial untuk membangun Paris van Java di Bumi Nusantara.

Kedua, infrastruktur transportasi sukses membuka tabir akulturasi budaya dan mengakselerasi pembangunan ekonomi kota. Konektivitas Bandung dengan kota-kota lain di Pulau Jawa terjadi ketika jalur kereta api beroperasi sejak akhir abad ke-19.

Dari sana, pertukaran informasi dan pembauran budaya terjalin erat. Hingga melatari pembentukan kantor De Javasche Bank (DJB) cabang Bandung pada 1909. Keberadaan DJB mengubah struktur ekonomi Bandung, dari pertanian menjadi sektor sekunder berbasis perdagangan, jasa, hingga pariwisata.

Eksistensi lembaga intermediasi juga mewarnai tumbuhnya beragam infrastruktur vital, seperti rumah sakit, stasiun, rumah ibadah, hingga landasan udara. Pendek kata, berawal dari kereta api, terciptalah modernisasi.

Jalan Braga menjadi saksi sejarah peristiwa Bandung Lautan Api. Sekarang, kawasan ini dikenal sebagai objek wisata. Sumber: dokumentasi pribadi.
Jalan Braga menjadi saksi sejarah peristiwa Bandung Lautan Api. Sekarang, kawasan ini dikenal sebagai objek wisata. Sumber: dokumentasi pribadi.

Ketiga, pemulihan ekonomi memerlukan sinergi di antara semua pihak. Pesan itu mencuat dari balik bab 4.

Peristiwa "Bandung Lautan Api" demi mempertahankan kemerdekaan benar-benar membungkam denyut ekonomi. Roda ekonomi Bandung perlahan kembali berputar lewat sinergi tiga pilarnya: masyarakat, pemerintah, dan institusi finansial.

Nasionalisasi DJB menjadi Bank Indonesia pada 1953, mengawali tonggak pembangunan kembali Kota Bandung, hingga bertransformasi menjadi kota cerdas seperti yang kita lihat sekarang ini.

Berat sama dipukul, ringan sama dijinjing. Hanya dengan sinergi, segala problematika ekonomi akan menemui solusi. Itulah saripati yang berhasil saya peras dari buku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun