Nofdah Eka Putri
Nofdah Eka Putri Guru

Call me indah ❤12-04-2019🍃 Pejuang Sarjana Pendidikan Agama Islam 🎓🎓

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Waspadai Pencuri Amal di Bulan Ramadan

17 Mei 2019   01:38 Diperbarui: 17 Mei 2019   02:05 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspadai Pencuri Amal di Bulan Ramadan
Www.kaskus.co.id

Marhaban ya ramadhan, sudah hampir memasuki setengah bulan kita melaksanakan puasa tidak terasa begitu cepat waktu berlalu, sudahkah kita meraih kecintaan allah dibulan yang suci ini?  Sudahkah kita menebarkan kebaikan dimuka bumi-Nya ini? Sangat mulia lagi suci bulan ramadhan sehingga segala amal perbuatan kita dilipat gandakan oleh-Nya.

Segala yang baik banyak peluang untuk bisa meraih nya, budayakan 5S dikehidupan sehari-hari kita yaitu: Sapa, Salam, Senyum, Sopan, Santun sehingga dengan membudayakan itu kita akan mempererat silaturrahmi kita dengan sesama sehingga kita mendapatkan pahala.

Dibulan yang suci ini, "siapkah aku menahan diri?" Dari segala sesuatu yang nantinya sia-sia, atau mengurangi khidmatnya Ramadan.

 Menjaga hati dibulan yang suci ini sangat lah penting bahkan itu merupakan kewajiban yang patut kita penuhi,Dengan perkembangan zaman, dizaman era yang serba canggih dari yang muda sampai yang tua tergila gila akan media sosial, sangat banyak pengaruh negatif nya dan juga ada positif nya.

 pertanyaan nya ,apakah kita bisa menggunakan media sosial kita dengan baik dibulan ramadhan ini? Apakah kita mampu menjaga lisan, hati, dan mata kita?
Apakah teman-teman akan menjauhkan diri dari media sosial selama bulan Ramadan 2019 ini? Apapun pilihannya, semoga ibadah teman-teman di bulan Ramadan 2019 ini terima oleh Allah SWT. Aamiin

Ramadan di dunia maya sekarang  ini merupakan tantangan besar, terutama yang pekerjaan sehari-harinya mengandalkan media sosial. Mau mundur, sayang. 

Kalau tidak berubah, apa bedanya dengan bulan-bulan lain? Bukankah Ramadan disediakan agar manusia tidak gas pol mengikuti keduniaannya? Bukankah Ramadan disediakan agar manusia bisa break untuk me-recharge keimanannya? Bahkan seluruh manusia di anjurkan untuk melakukan perilaku yang dapat menambah keimanan, yang bisa membantu di akhirat kelak.

Dunia maya merupakan dunia tipuan dan kita tidak boleh terjerumus didunia tipu tipuan tersebut, kita harus bisa bangun dari tidur dari dunia tipu tipu. Banyak hal didunia maya yang dapat melemahkan iman kita sehingga kadar puasa kita jadi biasa biasa saja, hari hari kita pun tak ada beda nya dengan hari biasa.

Hidup tanpa batas ruang dan waktu di dunia maya, terutama media sosial, itu sulit. Sulit untuk tidak terpancing perselisihan. Sulit untuk tidak mojok bergosip. Sulit untuk tidak merasa benar sendiri. Sulit untuk tidak meremehkan orang lain. Sulit untuk tidak membenci orang lain. Sulit untuk tidak mencurigai. Sulit untuk tidak iri. Dan masih banyak sulit-sulit lainnya. 

Maxnyos.com
Maxnyos.com
Padahal esensi Ramadan adalah menahan diri. Sementara, pertahanan diri kita sering jebol di media sosial karena emosi, solidaritas atau semata-mata karena mudah baper alias bawa perasaan.

Dibulan Ramadhan kali ini, mau tidak mau saya harus lebih sistematik di dunia maya ketimbang tahun lalu. Nah, berarti saya tidak akan meninggalkan dunia maya selama Ramadan ya, melainkan akan membuat aturan bagi diri sendiri. 

Ini bukan berarti mau menunjukkan bahwa saya sok soleha, tapi justru karena saya merasa masih sangat jauh dari soleha makanya harus ada pagar agar tidak terbawa suasana yang mengurangi pahala Ramadan.

Saya masih banyak kekurangan ,saya  masih kurang dalam ilmu agama sehingga dibulan ramadhan ini lah saya bisa lebih mendalami agama . Seiring kemunculan pelbagai media provokatif yang menebarkan konten-konten negatif,semakin banyak pula warganet terhanyut dalam gelombang perselisihan, pertikaian, dan saling hujat.

 Orang-orang gampang terprovokasi, saling melemparkan hujatan, sehingga mengancam keamanan dan ikatan persaudaraan. Sehingga disitu menyebabkan kotor nya hati dan keberkahan ramadhan tersebut tidak bisa si dapat kan .

Selama dibulan ramadhan untuk menjaga lisan, hati dan mata ada beberapa hal yang harus dibatasi dari kebiasaan di hari sebelum nya, yaitu:

1. Membatasi jam online ,yang hari biasa jam online nya full satu hari sekarang dibatasi menjadi seperempat dari yang biasa, mendingan banyakin baca Al-Quran dan shalawatan.

2. Menahan diri, gak stalking akun kuliner dulu kalau waktu siang siang. Gak stalking akun mantan:) dan gak tergoda buat makan atau batalin puasa.

3. Mengurangi nonton drama korea dan Membiasakan mendengar kan ceramah .

4. Menahan emosi atau pengontrolan emosi supaya tidak ujar kebencian.

5. Tidak merespon tanggapan tanggapan yang nyeleneh

6. Mengurangi video call dan membiasakan menghafal alquran.

Mungkin 6 macam yang harus dibatasi seperti yang sudah saya paparkan diatas bisa membantu kita untuk mampu menjaga hati, lisan dan mata kita selama dibulan ramadhan supaya amal ibadah kita diterima oleh allah swt dan segala yang kita lakukan tidak menimbulkan mudhorat tapi kemanfaatan bagi diri kita dan diri orang lain.

Sekian, Terima Kasih


#Samberthr
#thr2019hari12
#Kurmathr
#jagahatilisanmatadibulanramadhandimediasosial
#stopujarkebenciandimediasosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun