Noto Susanto
Noto Susanto Dosen

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Estimasi Jarak Tempuh "Mudik Lebaran" - Chapter 3

22 Maret 2024   19:09 Diperbarui: 22 Maret 2024   19:14 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Estimasi Jarak Tempuh "Mudik Lebaran" - Chapter 3
Ref : Dokpri

"Jarak tempuh arus mudik "bukan menjadi hambatan atau tantangan" untuk ditembus, apapun kondisi yang terjadi tetap jalan". - Noto Susanto.

Memperkirakan jarak tempuh pulang kampung, sangatlah penting dengan waktu yang berbeda-beda "baik dalam kondisi macet atau kondisi jalan normal". Cerita ini, akan saya simulasikan perjalanan mudik ke kampung Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara dan Provinsi Sumatera Selatan.

"Pikiran pemudik harus tetap tenang dan fokus supaya jalan mudik bisa dinikmati sampai tujuan kampung halamannya". - Noto Susanto.

Perkiraan sampai tujuan dengan menggunakan berbagai macam transportasi seperti:

1. Pesawat Udara:

Perjalanan dari Jakarta, jika naik pesawat jam 12.45 wib akan tiba di Bandara Silampari (Lubuk Linggau - Musi Rawas) jam 13.00 Wib "Menunggu bagasi sekitar 20 Menitan" kemudian perjalanan menuju kampunng sekitar 1 jam, kalau lancar diperkirakan jam 14.20 wib sampai tujuan itupun kalau tidak macet.

Berarti rata-rata waktu pulang kampung menggunakan pesawat udara sekitar "2,5 jam" belum di hitung perjalanan dari rumah Jakarta menuju Bandara Soeta "Masih sekitar 3,5 Jam", ternyata butuh perjuangan juga "meskipun pulang naik Pesawat terbang".

"Fisik pemudik harus sehat agar tetap stabil membawa kendaraan dan lebih cepat berkumpul dengan keluarga di kampung". - Noto Susanto.

2. Menggunakan Bis:

Perjalanan pulang kampung menggunakan Bis diperkirakan "1 hari 1 malam - 24 jam di jalan" itupun kalau tidak macet di jalan atau ada kendala lainnya. Bisa sampai menuju rumah di kampung, dan berkumpul bersama keluarga.

Situasi mudik sulit ditebak juga, dalam arus pulang pasti semakin ramai terutama mendekati hari H lebaran. Budaya arus mudik ini, tentu menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, pastinya bagi perantau ingin pulang kampung halamannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun