Nur fatehah Wijiharjono
Nur fatehah Wijiharjono Administrasi

Berguru dan bersyukur di setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memanfaatkan Ramadhan dengan Berjualan Aneka Takjil

5 April 2022   07:41 Diperbarui: 5 April 2022   09:23 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan Ramadhan dengan Berjualan Aneka Takjil
Berjualan aneka santapan berbuka puasa , Sumber : kompas.com.

Bulan Ramadhan dikenal bulan yang penuh dengan keberkahan dan bulan penuh dengan pengampunan Allah swt.

Banyak diantara para ibu yang memanfaatkan momen bulan suci ini, untuk mendapatkan berbagai keberkahan. Salah satunya berbagi kebaikan dengan berjualan santapan berbuka puasa atau dikenal dengan takjil.

Takjil berasal dari bahasa Arab , dari kata 'ajila -yu'ajjilu-ta'jilan yang artinya menyegerakan, atau cepat-cepat. ,sehingga takjil diartikan menyegerakan untuk berbuka puasa. Terkadang kita masih salah kaprah, sehingga mengartikan takjil, untuk makanan atau santapan berbuka puasa.

Menyegerakan untuk berbuka puasa, merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Dalam sebuah Riwayat, dari Sahl bin Saad bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda : " Umatku masih dalam kebaikan, selama mendahulukan  untuk berbuka ".( HR. Bukhari dan Muslim). 

Dengan demikian, menyegerakan berbuka puasa, sangat diperhatikan umat muslim. Berbuka juga diutamakan dengan makanan atau minuman yang manis, agar segera mendapatkan energi, setelah sehari berpuasa.

Terkait dengan memanfaatkan bulan Ramadhan untuk berjualan santapan berbuka, ada yang perlu mendapatkan perhatian.

Membuat perencanaan.

Rencanakan terlebih dahulu, misalnya, tentang jenis makanan yang akan dijual. Banyak jenis makan untuk berbuka yang telah lama dikenal, seperti  kolak, aneka minuman segar, aneka bubur, aneka kue, aneka makanan gorengan, aneka lauk pauk, ataupun sayur siap saji. Selain itu perhitungkan berapa modal yang perlu dikeluarkan, jumlah produksi, juga sasaran pembeli.

Belanja Bahan yang diperlukan

Untuk mendapatkan harga ekonomis, kita bisa berbelanja di pasar tradisional. Dalam berbelanja, perhatikan kualitas bahan makanan. Perhitungkan pula bahan makanan yang habis pakai dan bahan yang bisa disimpan untuk seminggu kedepan. Bahan yang bisa disimpan seperti bumbu- bumbu, gula, tepung, sedangkan bahan sekali pakai untuk masakan yang berupa sayur, sebaiknya pilih  sayuran, telor, daging,atau ikan yang masih segar .

Memasak Bahan Makanan

Dalam memasak, pilihlah cara memasak yang bisa menghemat waktu, dan efisien. Usahakan untuk menyiapkan semua bahan yang akan dimasak, peralatan masak yang mendukung. seperti pisau yang tajam jika harus memotong daging. Mungkin terlihat remeh, tetapi jika alat masak tidak mendukung, akan memakan waktu lebih lama. Yang juga diperhatikan adalah rasa makanan, perkirakan dengan cermat.

Memasarkan produk

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjual makanan berbuka puasa. Hampir  di berbagai sudut tempat ,setiap sore, dijual makanan untuk berbuka puasa. Jika di lingkungan masjid menyediakan tempat khusus untuk berjualan kita bisa juga menyertakan dagangan di pasar sore tersebut. Jangan ketinggalan menawarkan melalui media sosial. Untuk mendukung pemasaran, usahakan menggunakan wadah atau kemasan yang menarik.

Nah, demikian hal yang bisa diperhatikan dalam mencoba berjualan aneka takjil . Berjualan santapan berbuka, akan semakin berkah, bila kita niatkan untuk ibadah. Selain mendapatkan keuntungan, berbagi kebaikan pun jangan ketinggalan. Jangan lupakan sedekah makanan yang telah kita masak, kepada tetangga yang membutuhkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun