Pemicu Gagal di Bulan Ramadan Karim
Apabila amal seorang hamba pada 10 hari pertama diterima Allah subhanahu wa ta'ala, maka untuk amalan di 10 hari kedua akan menjadi hari terbaik melebihi 10 hari sebelumnya. Begitu pula berlanjut pada 10 hari ketiga, tidak diragukan lagi.
Kembali mengingat apa yang dikatakan Ibnu Rajab, yaitu: Jaza'ul hasanati, hasanati ba'daha. Amal yang diterima itu akan menjadi magnet atau gaya tarik bagi amal-amal berikutnya.
Jadi suksesnya Ramadan seseorang itu tidak cukup sukses saja pada 10 hari pertama, kedua atau ketiga. Karena sejatinya keberhasilan itu berkesinambungan.
Jika amalan bagus di 10 hari pertama, tentu pada 10 hari kedua akan lebih taat, apalagi di 10 hari ketiga akan semakin mudah dalam melakukan ketaatan, karena ia yakin dengan janji-janji kemuliaan dari Allah subhanahu wa ta'ala yang jelas-jelas adanya pada surat Al Qodar.
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, tidak melakukan tiga hal berikut pada 10 hari pertama dan kedua. Beliau hanya lakukan pada 10 hari ketiga, yaitu:
1. Membangunkan keluarganya lebih pagi dari biasanya.
2. Bertekad membangunkan diri sendiri lebih dini dari hari-hari sebelumnya.
3. Tidak mencampuri keluarganya, fokus iktikaf.
Bukti khidmadnya seorang hamba kepada Rabb-Nya dengan memperbanyak dzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Tilawah Al Qur'an.
Begitulah hendaknya cara memaksimalkan 10 hari terakhir seperti yang dicontohkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam.
2. Banyaknya Maksiat telah Diperbuat