Novi Fatonah
Novi Fatonah Guru

Penulis, Akademis, Aktivis; Kembang Kempis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Esensi Zakat Fitrah

12 Mei 2021   17:25 Diperbarui: 12 Mei 2021   18:44 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Esensi Zakat Fitrah
ilustrasi zakat fitrah / dokpri

Jika dua tahun lalu, kita membahas tentang Esensi Idul Fitri [Bagian 1], sementara satu tahun lalu kita juga telah membahas tentang Esensi Puasa Ramadan [Bagian 2].

Kalau secara Fiqh salat dikatakan tidak sah jika tidak ada salam. Maka, puasa belum sempurna jika tidak dengan membayar zakat fitrah. Zakat secara makna adalah suci, tumbuh, dan berkembang. Secara Fiqh dia merupakan sesuatu yang wajib dikeluarkan kepada beberapa golongan tertentu (mustahiqqin).

Pernah saya sebutkan puasa adalah momen Purgatorio atau penyucian diri seseorang maka akhiran dari proses penyucian itu adalah dengan membayar zakat. Proses yang saya sebut sebagai processing and action, dimana puasa sebagai tahap proses penyucian dirinya dan zakat fithrah sebagai tahap aksi wujud nyata dari proses penyucian itu sendrir.

Zakat juga merupakan tahap finishing dari proses penyucian diri seseorang di bulan Ramadan. Ukuran standar zakat fitrah adalah 1 sha' . Sha' merupakan satuan takaran yang setara dengan empat mud. Sedangkan satu mud adalah besar cakupan penuh dua telapak tangan orang dewasa pada umumnya.

Jadi, maksud dari ukuran Zakat fitrah adalah ukuran jumlah rata-rata orang makan selama sehari waktu itu. Kita harus memahami waktu itu 15 Abad yang lalu, sementara sekarang sudah masuk abad 21.

Jika kita memegang aspek dinamis dari zakat fitrah maka ukurannya harus sama dengan nominal/ukuran dari jatah kita makan sehari. Bagi orang-orang yang tingkat hidupnya tinggi, misalnya ia makan dalam sehari jika dinominalkan menghabiskan Rp. 100.000, maka wajib zakat fitrahnya adalah 100.000 rupiah bukan 3.5 liter atau 35.000 rupiah lagi. 

Tapi sekali lagi ini adalah konsep ide zakat fitrah yang dinamis ala alm.Nurcholish Madjid, yangmana menurut saya konsep ini merupakan pemantik semangat muslim selalu konsisten memikir nasib orang miskin sesuai dengan yang dikatakan Al-Qur'an dalam surat al-Maun itu.

Kembali lagi kepada definisi zakat, kalau puasa adalah HablumminAllah atau hubungan individu dengan Tuhan, atau sering disebut ibadah sembunyi-sembunyi. Maka, zakat merupakan habluminnanas atau hubungan antar sesama individu, dan ini sering disebut ibadah sosial. Lebih luas lagi, dengan membayar zakat berarti kamu menumbuhkan satu keterikatan dirimu dengan masyarakat.

Kok bisa?

Selain tujuannya mencari keridhaan Allah (lihat QS Ar Rum ayat 39), dengan memberikan atau membayar zakat, kamu telah melakukan kebaikan sosial yang luar biasa. Orang yang kamu beri zakat akan gembira. Itulah tujuan zakat dalam Islam,  agar setiap orang berbahagia.

Kurang lebihnya begini, ketika kita membayar zakat fitrah dengan niat agar waktu puasa dan akhir puasa serta 1 Syawal atau lebaran itu jangan sampai ada orang yang tidak terpenuhi kebutuhannya sehari, sebab ukuran zakat fitrah tadi adalah jatah makan sehari. 

Supaya saat perayaan Idul Fitri jangan sampai dalam satu perayaan kemenangan kemanusiaan itu ada anggota-anggota masyarakat yang mengalami kekurangan dan dengan berzakat merupakan perhatian kita kepada masyarakat atau masalah-masalah sosial. 

Terdapat dalam sebuah hadist riwayat Bukhari dan Muslim bahwa ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang perbuatan apa yang paling terbaik dalam Islam? Maka Rasulullah menjawab memberi makan orang lain.

tabik,

Novi Fatonah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun