Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas
Mengantri Makanan di Depan Masjidil Haram
Menunaikan ibadah haji dan atau umroh, menjadi idaman bagi setiap muslim. Sebab selain memang salah satu dari Rukun Islam, Haji dapat dipastikan sebagai upaya utama mendekatkan diri kepada Allah SWT selaku Penguasa Alam Semesta.
Penguasa telah menunjuk Utusan-Nya, yakni Nabi Terakhir Muhammad SAW. Setelah itu, tidak ada lagi Nabi dan Rasul. Terbukti sampai sekarang tidak ada lagi Nabi dan Kitab Suci Baru.
Nah, Masjidil Haram ada banyak pintunya. Dan di halaman depan, sebagian ada restaurant dan pertokoan.
Jadi kalau rehat sejenak, jamaah pada makan minum di hamparan halaman yang luas.
Jangan dibayangkan masjid mushola kita yang bahkan parkir saja susah.
Masjidil Haram punya luas lahan yang melebihi lapangan sepakbola.
Hotel bintang 5 sampai bintang 7 ibaratnya, sangking mewahnya, ada di hamparan kompleks Masjidil Haram.
Dulu pada waktu saya usia bocah, saya kira muslim itu miskin miskin dan tidak berpendidikan.
Setelah perjalanan waktu, apalagi memasuki kota Mekah, hamparan bukti kaya masyhur dan sejahtera sangatlah nyata.
Jangan mengira ada banyak kotak amal atau orang yang minta saweran donasi, sama sekali tidak ada.
Kalau pengemis, di situasi tertentu bukan di Mekah, ada namun bukan orang lokal. Situasi tertentu sebab mengemis juga terlarang di kompleks masjid. Intinya gak ada kotak amal atau edaran donasi.