Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas
Mengantri Makanan di Depan Masjidil Haram
Sekarang malu karena tangan hampa.
Hehehehe.....
Dari situ saya tahu, bahwa ada teguran. Mbok iyao jangan mengurangi hak orang miskin. Kalau mampu beli makanan, beli saja jangan sukanya gratisan.
Ya namun kalau di negara kita kan ya buat rame-rame gak apa apa ya...Kita berbagi, sesekali kita ikut menerima bagian. Hehe..
Dan di depan Masjidil Haram, saya mendapatkan pembelajaran yang sangat baik; Berbagi lah jangan lagi berharap ingin diberi bagi, sebab Allah telah memberikan banyak kuasa atas rezeki, jadi saatnya berbagi bukan ingin dikasih bagi.
Ya kecuali memang kita masih dalam kelas dhuafa, maka malah wajib menerima bagian atas makanan gratis atau minuman.
Namun jika kita sudah cukup bahkan berlebih, ya berbagilah.
Dan itu juga menjadi pendorong saya dan teman-teman komunitas: Reuni Migunani, Berbagi untuk Saudara kita yang membutuhkan.
Kelak kita mati, dan semoag apa yang kita bagi baik itu ilmu, makanan, rezeki, minuman, bingkisan, sembako, dan lainnya akan menjadi amal jariah ketika kita mati.
Bukankah memang kelak kita semua akan berpulang?
Hanya 3 hal yang akan abadi setelah kita mati; doa anaksolih solihah, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariah.