Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas
Kekuatan Doa Riyadoh dan Puasa

Kisah ini nyata pernah saya alami. Memang judulnya adalah kekuatan doa riyadoh dan puasa, namun sejatinya semua atas ijin Allah SWT. Allah memerintahkan kita berdoa, riyadoh atau berusaha secara spiritual, dan puasa untuk mendekatkan kepada Dia, maka kita dengarkan dan patuhi.
Usaha secara kasat mata (duniawi, terlihat), ya namanya pelajar adalah rajin belajar latihan soal menghapal dan membaca buku mencermai memahami dan lain sebagainya.
Bagi pekerja ya bekerja keras cerdas tuntas ikhlas dan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan manajemen, bahkan berusaha melampauinya. Itu semua terkait denga upaya ragawi atau jasmani atau natural alamiah duniawi. Sudah seharusnya memang begitu.
DASAR HUKUM
Dasar amalan riyadhoh adalah surah Al-Maidah ayat 35 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Wahai orang – orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.
Poinnya adalah sebuah upaya keras untuk dapat mendekat kepada Allah.
Selain ayat di atas, terdapat hadits qudsi yang juga menjadi dasar dari amalan riyadhoh. Rasulullah bersabda bahwa Allah Azza wa Jallah berfirman, yang artinya:
“Senantiasa hamba-Ku tetap berupaya mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal – amal sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka aku adalah pendengarannya yang dipakai utuk mendengar, dan penglihatannya yang dipakai olehnya untuk melihat, serta tangannya yang dipakai untuk menggengam.” (HR.Thabrani)
Jadi dapat dikatakan bahwa riyadhoh, atau Riyadhah adalah juga kerap disebut dengan Latihan-latihan rohani., upaya spiritual, natural sampai supra-natural, melampaui fisik, nirfisik sampai metafisik.
Sebab, secara istilah, riyadhah adalah latihan kejiwaan melalui upaya dengan membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengotori jiwanya. Menjauhi perbuatan terlarang.
JENIS-JENIS RIYADLOH
Amalan Riyadhoh apa saja? Amalan riyadhoh dalam ilmu tasawuf memiliki empat macam aktivitas, antara lain uzlah, diam, shalatul lail, dan puasa, yakni:
Berkaitan dengan Uzlah, artinya mengasingkan diri dari keramaian untuk fokus beribadah. Artinya sengaja menjauh dari keramaian duniawi, jauh dari ghibah pamer flexing konsumtif dan sejenisnya, dengan tujuan mendekatkan kepada Allah SWT.
Selain itu, riyadhlol juga dilakukan dengan diam atau berbicara seperlunya. Ada yang mengajak bertengkar, tidak usah dilayani. Ada yang mengajak ghibab, tidak perlu ditanggapi. Senyum, diam, ramah namun diam.
Lebih lanjut, shalatul lail atau bangun malam untuk beribadah, seperti sholat tahajud, membaca salawat Nabi, dan berdzikir. DIlakukan setelah tidur, biasanya jam 02 - 04 dini hari sampai waktu subuh. Jika Ramadhan namanya Shalat Taraweh, meskipun sebagian besar umat melakukan di waktu malam awal setelah Isya.
Coba saja dilakukan 40 hari tanpa putus untuk shalatul lail ini. Jumlah rakaat 8 tahajud dengan komposisi 2-2-2-2, dan ditutup dengan witir 3 rakaat.
Lanjutkan dengan membaca salawat, dzikir, dan doa. Niscaya secara perlahan, akan berderai air mata di tengah sunyi malam karena transendental dan spiritual dekat dengan Allah. Di saat itulah bermohon, bermunajat, dan meminta hajat yang ingin ditunaikan; lulus studi dengan sebaik-baiknya, punya jodoh yang baik, karir yang barokah, dan mati husnul khatimah.
Lakukan sampai kaki tangan gemeter karena merasa sangat dicintai Allah SWT.
Namun memang itu perlu dilatih tanpa henti.
Selanjutnya berpuasa, menahan lapar dengan melakukan puasa sunnah dan wajib. Wajib di bulan Ramadhan, Sunat di Senin dan Kamis, atau setiap tanggal 11, 12, 13 setiap bulan Qomariah, dan lain sebagainya sesuai tuntunan syariah.
Di bulan Ramadhan ini, tingkatkan terus termasuk membaca Quran dan shalat wajib berjamaah.
BUAH RIYADLOH
Sewaktu saya SMP, hampir hati saya selalu ciut nyali melihat persaingan pelajar. Baik dalam studi maupun gaya hidup. Meskipun ternyata ini juga berlanjut di SMA dan kuliah.
Dan saya mengimbangi dengan mencoba perbanak riyadhoh.
Singkat cerita, alhamdulillah masa-masa sulit itu bisa saya lalui; hanya bisa naik sepeda di saat yang lain sudah naik sepeda motor, hanya bisa melihat teman-teman nongkrong di warung sementara saya takut ke sana karena memang tidak punya uang, cepat-cepat pulang ke kost karena takut diajak makan sementara saya tidak punya uang, hanya bisa membaca di perpustakaan karena untuk beli buku juga uang tidak ada anggaran khusus, makan sering karena memang lapar dan belum kenyang harus berhenti karena uang hanya cukup satu menu, dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan sekarang?
Alhamdulillah, dapat dikatakan kehidupan duniawi sudah lebih dari cukup.
Anda mau bertanya berapa rumah saya, ya alhamdulillah lebih dari 1 lah.
Bagaimana dengan mobil? Ya alhamdulillah lebih dari 1 lah.
Bagaimana dengan anak? Ya alhamdulillah lebih dari 1 lah, laki-laki dan perempuan lengkap. Alhamdulillah.
Bagaimana dengan istri? Ya pinginnya lebih dari 1 lah, tapi takut gak bisa adil jadi ya 1 saja, selain juga takut gegeran atau perang dunia meletus karena poligami. Hehehe...yang pelaku poligami ya silakan saja itu urusan Anda, bukan saya. Saya gak ikut-ikut karena secara hukum tetap dibolehkan.
Tentu saja riyadhoh tidak hanya untuk hal seperti itu. Lebih prioritas adalah mendapatkan keridhaan Allah.
Jika Allah sudah ridha, maka apa pun hasrat dan hajat kita akan diijabah, akan dikabulkan, semua dengan kebutuhan kita.
Dan Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan, dan secara duniawi kita tetap wajib berusaha untuk bekerja dan atau belajar dengan penuh disiplin dan pengharapan.
Jadi bapak ibu mas mbak dulur semua, jika Anda masih penuh susah saat ini, perbanyak riyadhoh maka hidup Anda secara perlahan akan semakin baik.
Jika sudah baik, perbanyak riyadhoh supaya termasuk hamba yang bersyukur.
Mari berlomba dalam kebaikan. (31.03.2023)
Content Competition Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!