Sam Nugroho
Sam Nugroho Freelancer

Simple Life Simple Problem

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Kenangan Masa Kecil Saat Ramadan yang Sulit untuk Dilupakan

2 April 2023   23:24 Diperbarui: 2 April 2023   23:47 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan Masa Kecil Saat Ramadan yang Sulit untuk Dilupakan
Ilustrasi Ikut Membangunkan Warga Sahur Keliling (dok. kompas.id)

Mungkin bagi sebagian besar orang, bulan Ramadan tidak hanya sekedar berpuasa mulai dari sahur hingga berbuka, sholat Tarawih dan ibadah lain saja melainkan juga mengulang kenangan masa kecil yang sangat menyenangkan ketika Ramadan. Momen tersebut juga sangat sulit untuk dilupakan bukan? Bahkan ketika diingat-ingat kembali cukup membuat kita heran, merasa konyol hingga tertawa geli sendiri.


Ini dia kegiatan-kegiatan yang hanya dapat  ditemui saat bulan Ramadan ketika masih kecil, mungkin salah satunya pernah sobat lakukan berikut ini?


1. Ikut Membangunkan Warga Sahur Keliling


Sobat pernah nggak punya pengalaman ikut teman-teman membangunkan warga di sekitar rumah untuk makan sahur? Momen membangunkan sahur sambil membawa kentongan atau alat musik dadakan ini biasanya menjadi kenangan tersendiri lho. Kebetulan daerah rumahku masih terbatas penerangan ketika itu, jadi biasanya anak-anak akan membawa obor yang sumbunya terbuat dari bonggol jagung yang sudah tidak terpakai untuk berkeliling.


Sepanjang perjalanan biasanya diselingi dengan candaan berupa sindiran, gelak tawa dan malah keasyikan bercengkerama. Tidak jarang di situ mereka juga langsung mengenakan sarung dan memakai peci atau songkok supaya bisa ke masjid setelah waktu sahur usai.


2. Jalan-jalan Setelah Sholat Shubuh


Salah satu agenda yang sering dilakukan saat kecil ketika Ramadan adalah jalan-jalan. Hal ini biasanya rutin dilakukan setelah sholat Subuh selesai agar tidak terlalu panas. Lokasinya bisa cukup dekat, tapi juga bisa jauh dari rumah. Tidak jarang diisi dengan bermain permainan tradisional seperti galasin, taplak gunung, lompat tali, kelereng, atau permainan ketangkasan lainnya.


Nah, buat yang tinggal di pedesaan khususnya, mungkin sobat juga pernah berjalan-jalan di pematang sawah atau di kebun setelah melaksanakan shalat di surau atau langgar. Bahkan, tidak jarang ada yang membawa kembang api untuk dinyalakan secara bersamaan di sepanjang perjalanan.


3. Mengikuti Sanlat (Pesantren Kilat)


Sesuai namanya pesantren kilat, jangka waktu pelaksanaannya bervariasi, mulai dari 2 hari bahkan sampai 1 minggu.


Agenda pesantren kilat adalah salah satu agenda wajib yang biasanya diadakan oleh pihak sekolah atau TPA. Momen ini sudah pasti menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu.


Dalam sehari penuh, kegiatan yang dilakukan adalah memperdalam ilmu agama, memahami pentingnya menjalani puasa, dan ibadah lainnya. Setelah itu pesantren kilat ditutup dengan salat tarawih berjamaah usai buka puasa bersama.


Selain itu tak jarang diakhiri dengan sesi muhasabah. Biasanya dilakukan dalam kondisi lampu mati atau temaram. Dari situ panitia meminta para peserta melakukan introspeksi. Bahkan ada yang memutar film pendek atau dokumenter religi, biasanya tentang orang tua, kematian, bahkan surga dan neraka. Sehingga tidak mengherankan jika banyak peserta yang lalu menitikkan air mata. Kalau sobat pernah mengikuti sesi ini fix kita seumuran? Wkwk! Jujur deh apakah sobat menjadi takut atau justru malah tertidur pulas selama sesi berlangsung?


4. Izin Sholat Tarawih di Mesjid Padahal Main Petasan


Siapa, nih, yang sewaktu kecil bukannya Tarawih malah kabur buat main di luar masjid? Entah main petasan, perang sarung, atau ngumpetin sandal temannya.
Biasanya petasan yang dimainkan juga beragam. Salah satunya adalah petasan banting yang bikin semua orang langsung kaget saat dilempar. Setelah itu tak lengkap rasanya kalau nggak jalan-jalan di sekitar masjid bareng teman-teman. 

Apakah kalian pernah begini juga, nggak?
Jangan-jangan, sobat pernah dimarahi orang tua juga ketika sampai di rumah karena ketahuan bolos Tarawih ya? Selain itu, tidak mengherankan banyak yang lebih asyik mengobrol ketika khatib atau penceramah  menyampaikan materinya.


5. Berburu Takjil bareng Teman Sepermainan
Takjil merupakan makanan yang disediakan saat berbuka puasa di masjid secara cuma-cuma. Momen berebut takjil ini menjadi kenangan yang sulit dilupakan saat Ramadan. Bukan soal menu makanannya, tapi seni berebutnya itu yang berbeda.


Adzan maghrib yang berkumandang menjadi salah satu penanda bahwa puasa hari itu sudah berakhir. Ketika masih kecil, apakah sobat pernah berusaha mencari tahu menu takjil yang ada di masjid? 

Biasanya menu berbuka antara satu masjid dengan masjid yang lain boleh jadi tidak sama, sehingga banyak yang melakukan survei kecil-kecilan terlebih dahulu agar bisa mendapatkan menu berbuka porsi besar. Tidak jarang juga anak-anak akan melakukan ngabuburit atau menunggu waktu berbuka sambil jalan-jalan atau ikutan mengaji di langgar atau surau-surau.


6. Mengisi Buletin atau Agenda Kegiatan Ramadan


Mengisi buletin atau agenda kegiatan Ramadan merupakan salah satu hal yang nggak mungkin terlewatkan di masa kecil. Biasanya agenda Ramadan ini diwajibkan oleh sekolah pada saat duduk di bangku SD dan SMP.

Buku ini umumnya berisikan catatan ibadah wajib dan sunnah selama Ramadan. Selain berpuasa tentunya ada catatan sholat lima waktu, tarawih, dan tadarus Al-Qur'an.

Salah satu yang paling berkesan adalah menyimak isi ceramah dan menuliskan rangkumannya di agenda kegiatan. Selain itu haram hukumnya jika pulang sebelum menerima tanda tangan dari khatib atau penceramah yang sedang bertugas.


Antrian sudah dipastikan mengular pada saat selesai ceramah Subuh dan Tarawih, sehingga tidak jarang anak-anak berebut mendapatkan antrian pertama. Meskipun terdengar bikin repot, tapi dengan adanya agenda tersebut ibadah Ramadanmu kita jadi semakin rajin ya?

Apalagi kalau puasa bisa full selama sebulan penuh dipastikan dapat reward atau apresiasi dari orang tua. Biasanya berupa uang jajan tambahan dari orang tua, baju baru buat hari raya Lebaran, alat sekolah seperti tas, buku tulis, pensil, pulpen, penggaris dan lain sebagainya.

Itulah beberapa kenangan Ramadan masa kecil yang penuh kenangan. Kita memang tidak akan pernah bisa mengulang waktu untuk kembali, tetapi kita bisa menciptakan momen berharga di setiap Ramadan. Mumpung masih tersis kurang dari 3 pekan apa momen Ramadan masa kecil sobat yang paling kalian rindukan nih? Coba dong ceritakan di kolom komentar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun