Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Guru

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Demi Sajian Lebaran, Begini Suka dan Duka Para Ibu di Dapur

28 Maret 2025   08:00 Diperbarui: 30 Maret 2025   10:10 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demi Sajian Lebaran, Begini Suka dan Duka Para Ibu di Dapur
Ilustrasi menyiapkan berbuka puasa. (Sumber: SHUTTERSTOCK/DOTSHOCK via kompas.com)

Lebaran dan Tradisi Dapur yang Tak Terpisahkan

Lebaran bukan hanya tentang saling bermaafan dan berkumpul dengan keluarga, tetapi juga soal hidangan khas yang selalu dinantikan. 

Ketupat, opor ayam, rendang, hingga aneka kue kering menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri. Namun, di balik kelezatan hidangan tersebut, ada perjuangan panjang yang sering kali hanya dirasakan oleh para ibu di dapur.

Dari subuh hingga menjelang hari raya, para ibu berjibaku menyiapkan sajian terbaik untuk keluarga. Bukan hanya tenaga yang terkuras, tetapi juga kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan di dapur. 

Dari berburu bahan makanan, menghadapi harga yang melonjak, hingga insiden tak terduga seperti kompor mogok atau kue yang gagal mengembang.

Perjuangan di Dapur: Antara Lelah dan Bahagia

Menjelang Lebaran, pasar menjadi semakin padat. Para ibu harus berdesakan untuk mendapatkan bahan terbaik dengan harga yang masih terjangkau. 

Saya sendiri sudah biasa menemani ibu belanja satu hari sebelum hari raya. Walau harga daging dan aneka bahan sudah naik, tapi demi sajian Idul Fitri terbaik bagi keluarga, tak jadi masalah rasanya.

Setelah berbelanja, tantangan berikutnya adalah proses memasak yang menguras tenaga. Mulai dari membersihkan daging, mengulek bumbu, hingga memastikan setiap hidangan matang sempurna. 

Tak jarang, kelelahan membuat kami hampir menyerah. Pernah saya ketiduran sebentar, ternyata rendang yang saya masak hampir saja gosong. Untungnya ada ibu saya, sang ahli yang memperbaiki keadaan dengan tangan supernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

01 Apr 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 30 
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun