Nurmita Dewi
Nurmita Dewi Editor

saya seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak, sepasang. saya juga seorang aktifis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Semakin Maju dengan Fintech

20 Mei 2019   00:43 Diperbarui: 20 Mei 2019   01:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin Maju dengan Fintech
shutterstock

Perkembangan teknologi hingga hari ini begitu pesat dan kian canggih. Alat teknologi diciptakan di berbagai sektor. Salah satunya sektor industri keuangan. Semua itu demi memenuhi kebutuhan manusia.

Kehidupan masyarakat kita yang dinamis dan aktif bergerak, maunya serba praktis, ditambah lagi berbagai tuntutan gaya hidup membutuhkan sistem keuangan yang serba cepat dan mudah, alias anti ribet. Namun tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan. Sehingga tidak banyak membuang waktu hanya untuk mengurusi masalah ini. Melihat itu, maka diciptakanlah berbagai sistem keuangan yang berbasis finansial teknologi atau fintech.  

Bahkan jika mengacu pada data Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), saat ini untuk Lembaga fintech yang berbasis pada pembayaran (payment) sudah mencapai 235 perusahaan, jumlah tersebut belum memperhitungkan Lembaga fintech yang berbasis bisnis marketplace produk keuangan dan juga agregator. 

Bagi perusahaan startup (perintis) sendiri, dapat mengurangi biaya infrastruktur lembaga keuangan dan tidak perlu memiliki jaringan cabang dengan kantor atau karyawan dalam jumlah yang banyak untuk melayani pelanggan pada semua jenis perusahaan. 

Adapun kelebihan menggunakan fintech baik untuk perusahaan maupun konsumen:

1. Kemudahan

Untuk perusahaan, secara signifikan dapat meningkatkan jumlah orang yang dapat mengakses jenis layanan ini dan juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transaksi. Sedangkan untuk konsumen bisa memilih menggunakan smartphone atau tablet untuk melakukan mengelola keuangan. 

2. Penasihat Keuangan

Bisa menjadi pilihan yang sangat cepat dan murah untuk mendapatkan informasi yang berguna tentang investasi, serta membatasi paparan risiko seseorang. 

3. Keamanan tingkat lanjut

Kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi seluler terbaru telah menghasilkan investasi besar dalam keamanan untuk memastikan data pelanggan tetap aman. 

4. Pemrosesan lebih cepat

Menggunakan fintech ini, segala proses menjadi lebih cepat. Seperti dokumen, peminjaman, validasi skor kredit, akses dan pelayanan keuangan lainnya. 

5. Tingkat Persetujuan

Memiliki potensi untuk meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat tingkat persetujuan untuk keuangan.

6. Lebih Nyaman dan Efisien

Kemampuan untuk melayani pelanggan yang sebelumnya tidak diperhatikan, pengurangan biaya, dan peningkatan persaingan. Sehingga berbagai proses keuangan menjadi lebih nyaman dan efisien.

7. Dengan aplikasi fintech, pengguna dapat menjadwalkan pemberitahuan untuk pembayaran tagihan dan menghasilkan laporan berdasarkan pengeluaran Anda. Sekaligus membantu melacak berapa banyak dan ke mana perginya semua gaji Anda.

8. Sistem Pembayaran yang lebih baik

Bisnis menjadi lebih akurat dan efisien dalam menerbitkan faktur dan mengumpulkan pembayaran. Serta pelayanan yang lebih profesional.

Dibalik banyaknya kelebihan dengan mengandalkan fintech untuk industri keuangan, ternyata terdapat kelemahan juga, di antaranya:

1. Perlu biaya besar untuk mendirikan perusahaan rintisan (startup).

2. Diperlukan komputer atau smartphone yang terhubung dengan internet untuk mengakses layanan teknologi keuangan.

3. Belum semua paham tentang penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi.

4. Rawan penipuan

Meski terbilang aman, namun tidak tertutup kemungkinan adanya penipuan. 

5. Biaya bunga lebih tinggi.

Untuk Anda yang ingin mengembangkan bisnis fintech, menurut Adrian Asharyanto Gunadi, co-founder dan chairman Investree mengatakan, ada beberapa poin penting bagi pelaku usaha yang ingin mendirikan perusahaan rintisan fintech, yaitu:

1. Merencanakan bisnis dengan matang.

2. Menentukan fokus produk.

3. Memiliki tim yang kuat. 

4. Bisa mengelola risk keuangan. 

Pendiri fintech dituntut untuk mampu memahami aspek-aspek manajemen risiko bisnisnya. 

Selain itu, Niki Luhur, Ketua Asosiasi Fintech Indonesia menambahkan, dalam mendirikan fintech, paling utama adalah memfokuskan kepada besaran keuntungan yang bisa diraup dari bisnis ini, merancang segmen konsumen yang akan dibidik. 

Intinya, harus memiliki konsep bisnis fintech yang matang agar tidak tampak seperti meniru negara lain, dan yang terpenting jangan membangun bisnis fintech di bidang yang tidak dimengerti oleh pendirinya.

Di Indonesia sendiri, fintech memiliki beberapa ragam, di antaranya: pembayaran (payment), riset keuangan, investasi ritel, pembiayaan (lending) crowdfunding, perencanaan keuangan (personal finance, dan remitansi). 

Demikianlah penjelasan singkat tentang finansial teknologi atau fintech. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun