Nursini Rais
Nursini Rais Administrasi

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Apapun Kolaknya, Alpukat Jodohnya

11 Mei 2019   07:26 Diperbarui: 11 Mei 2019   17:46 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apapun Kolaknya, Alpukat Jodohnya
Buah alpukat. Dokumen pribadi

Alpukat adalah buah meja bernilai gizi tinggi. Kaya vitamin C, E, K, asam folat, potasium, dan lemak sehat berserat. Rasanya yang enak dan legit, membuatnya banyak digemari masyarakat. Baik di dalam maupun di luar negeri.

Beberpa penelitian menunjukkan, mengonsumsi buah alpukat setiap hari, sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di antaranya menurunkan: kolesterol, darah tinggi, berat badan, dan meminimalisir stres. 

Manfaat lainnya, mengurangi lonjakan gula darah, mencegah kangker, melindungi mata, meningkatkan nilai gizi makanan lain yang kita makan, serta membuang racun di dalam tubuh. (Detikhealth 20/03/2019).

Alpukat bisa disantap dalam kondisi matang, tanpa dicampur dengan bahan apapun. Namun, untuk menambah cita rasa yang spesial, dapat pula dikombinasikannya dengan gula, susu kental manis, santan kental plus sedikit gula, atau dipadukan dengan apa saja yang disukai.

Alpukat dapat pula diolah dalam banyak varian. Di antaranya jus, bahan es campur, sop buah, es lilin, dan lain sebagainya.

alpukat dalam kolak pisang dan kolangkaling. Dokumen pribadi.
alpukat dalam kolak pisang dan kolangkaling. Dokumen pribadi.
Khusus Ramadhan ini, saya merekomendasikan cara menikmati alpukat ala kampung. Yakni memadupadankannya dengan berbagai kolak dan makanan berkuah lainnya seperti aneka cendol.

Apapun kolak dan cendolnya, alpukat bisa hadir sebagai sahabat berbuka yang menyehatkan. Asalkan diolah dengan cara sehat. Dalam artian, kolaknya menggunakan bahan alami bebas dari bahan pengawet dan pemanis buatan.

Sumber foto: pertanianku.com
Sumber foto: pertanianku.com
Caranya, belah alpukat menjadi dua bagian, buang bijinya. Kemudian keluarkan daging buahnya menggunakan sendok makan atau sendok khusus penconkel buah. Taruh ke dalam wadah.

Teknik ke dua, belah alpukat menjadi empat atau enam bagian, Kupas kulitnya. Terus isinya dipotong kecil persegi atau segi empat, atau sesuai selera. Silakan pilih mau cara yang mana!

Untuk penyajiannya, taruh daging buah alpukat ke dalam mangkok secukupnya. Tuangkan kolak yang sudah didinginkan, agar kemurnian aroma alpukatnya tetap terjaga. Camilan siap diserbu.

Kiat serupa berlaku juga untuk cendol dan makanan berkuah apa saja.

Jus alpukat buatan sendiri. Dokumen pribadi.
Jus alpukat buatan sendiri. Dokumen pribadi.
Sebagai informasi tambahan, bagi penggemar jus alpukat yang suka beli di warung-warung minuman agar berhati-hati. Saya sering menyaksikan sendiri buah alpukat yang dibelender penjualnya jelek alias sudah busuk. Kulitnya menghitam. Sangat tidak layak untuk dimakan. Mana tahu di dalamnya ada ulat atau hama buah. Boro-boro menyehatkan badan, justru menambah penyakit.

Di dalam gelas tampilannya cantik. Setelah dibubuhkan susu kental coklat, berbelang-belang kayak zebra.

Maaf, bukan maksud pamer. Saya berani mengatakannya busuk dan tidak layak konsumsi, karena memiliki pohon alpukat. Insya Allah tahu, jika kulitnya seperti ini isinya begini.

Supaya tidak ketipu, sebaiknya alpokatnya beli sendiri jusnya bikin sendiri.

Karena kelebihan stok, alpukat dijus dan dibekukan tanpa gula. Dokumen pribadi.
Karena kelebihan stok, alpukat dijus dan dibekukan tanpa gula. Dokumen pribadi.
Memilih alpukat yang bagus dan sudah tua itu super gampang, warna kulitnya agak hijau kusam tetapi mulus (bukan mengkilat). Mungkin alpukat produk daerah lain, punya ciri yang berbeda. 

Demikian pengalaman saya dalam mengolah buah alpukat. Semoga bermanfaat. Selamat mencoba. Salam Ramadhan untuk umat Muslim yang berpuasa.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun