Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Administrasi

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cara Jitu Tidak Boncos Saat Ramadan

19 Maret 2024   13:01 Diperbarui: 19 Maret 2024   13:08 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Jitu Tidak Boncos Saat Ramadan
Diskusi Atur Keuangan saat Ramadan (sumber: bukanbocahbiasa.com) 

Buat yang pernah nonton film atau baca buku Confessions of a Shopaholic, barangkali masih ingat line yang diungkapkan Rebecca Bloomwood: "Kalau enggak bisa mengurangi pengeluaran, maka tambahlah penghasilan."

Coba berpikir terbalik. Karena kebutuhan Ramadan dan Lebaran tetap ada, tapi budget menipis, kenapa kita tidak menambah pemasukan saja? Banyak peluang dagang yang membentang di bulan suci ini. Contoh: jualan kue kering. Bisa ditawarkan dengan system open PO (Purchase Order) ke teman-teman di kantor. Nggak bisa baking? No problem, kita bisa jadi reseller, kan. Pastikan kita bekerjasama dengan produsen kue berkualitas dan bisa dipercaya.

Lah, tapi yang jualan udah banyaaakk, mbaaa. Kuatir nggak lakuuu.

Tenaaangg, Namanya rezeki itu sudah tertakar, tidak akan tertukar. Kalau emang rezekinya lewat dagangan kita, ya pasti nyampe dong. Lagipula, kita jualannya pakai sistem PO aja. Lebih aman, nggak perlu nyetok barang karena khawatir bakal kadaluarsa.

Alternatif bisnis lainnya juga banyak. Jual sarung, mukena, kopiah? Jual takjil? Terima orderan paket buka puasa untuk dikirim ke Masjid atau ke Panti Asuhan, misalnya? Tinggal atur saja teknisnya bagaimana. Juga harus disiplin untuk pencatatan keuangan bisnis saat Ramadan ini. Jangan dicampur dengan keuangan pribadi.

(4). Berani Bilang "Tidak!" untuk Ajakan Bukber dan sebagainya yang Rentan Bikin Kacau Cashflow Keluarga 

Yap, undangan Bukber merajalela hampir di semua grup, alumni sekolah, alumni kuliah, alumni kantor lama, grup komunitas, dan sebagainya. Ingat-ingat selalu, Bukber itu bukan ibadah yang wajib kita lakoni di bulan suci ini. Hitung secara rigid, berapa pengeluaran andai kita memutuskan ikut bukber. Worth it, atau tidak? 

Di momen Ramadan ini, hayuklah kita berupaya bertransformasi jadi orang yang bisa bilang "Tidak" tanpa harus digelayuti rasa bersalah. We cant's please everybody

Selamat beribadah Ramadan, dan Say No Boncos Boncos di bulan suci ini!(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun