Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com
Berkah Toleransi Saat Jadi Peserta Acara Google di Amerika
Karena udah banyak yang cerita soal "takjil war" di Ramadan kali ini, maka saya akan mengisahkan perihal toleransi tatkala ngetrip ke destinasi berjarak belasan ribu kilometer dari Indonesia. Saat itu, saya didapuk sebagai peserta Google Local Guides Summit, sebuah ajang pertemuan para kontributor dan reviewer Google Map.
Di forum ini, sebanyak 151 peserta dari 62 negara hadir, dan sudah barang tentu, saya menjadi kaum minoritas. Nurul Rahma: Perempuan, muslim, berjilbab, warga negara berkembang yang paspornya nggak kuat-kuat amat *uhuks. Walau pada awalnya saya didera was-was, the show must go on... Let's enjoy the trip!
Sedari awal saya memancang niat untuk membaur, saling mengenal antar para local guide di jagad semesta. Ini selaras dengan firman Allah di Surat al-Hujurat ayat 13,
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal."
Yap, prinsip "saling mengenal" ini bisa membawa implikasi berikutnya: saling sayang, eh... maksudnya saling menghargai satu sama lain, berkomunikasi dan bisa berkolaborasi dengan baik. Niat ini yang terus saya pancangkan. Sehingga, kendala apapun yang mungkin bakal muncul, insyaAllah ada solusinya dan bisa teratasi dengan baik.
Kendala pertama, tentu saja perihal makanan dan minuman halal. Kami sadar betul, lokasi event di Amerika Serikat, dan di email termaktub kalimat "Acara khusus untuk usia 21++". Itu adalah usia legal seseorang boleh mengonsumsi minuman keras. Artinya? Yap... aneka hidangan dan minuman yang tersaji besar kemungkinan tidak boleh kami konsumsi. Lantas, bagaimana nasib cacing-cacing di perut kami, selama berada di forum internasional ini?
TOLERANSI. Cliiingg! Satu terminologi ini yang langsung mencuat di benak. "Tim Google ngerti kan kalo beberapa peserta beragama Islam, dan nggak boleh konsumsi jenis makanan minuman tertentu," saya dan sejumlah rekan yang beragama Islam langsung melakukan koordinasi.
"Eh, bener juga yha. Kan mayoritas makanan terbuat dari babi, trus minuman yang disajikan juga bir, aneka wine dan segala rupa yang nggak bisa kita konsumsi. Apa kita perlu ngasih info ke panitia summit ya?"
Ide bagus! Kurasa panitia acara summit ini punya toleransi tinggi terhadap semua peserta. Apalagi yang berupaya teguh untuk menjalankan aturan agamanya. Kan eman-eman (sayang) kalau demi alasan "pergaulan global", sampai menerjang rambu-rambu agama. Kami sih berpegang pada Hadits Rasul, "Barangsiapa yang mengonsumsi makanan haram, doa dan ibadahnya tertolak selama 40 hari."
Walahhh, mosok jauh-jauh ke Amerika malah ibadah tertolak dalam durasi yang begitu lama? Yang bener ajaaaa, rugi dong!