Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Administrasi

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mumpung Lebaran, Letakkan Gadgetmu, Yuk Main Games Offline!

9 April 2024   10:42 Diperbarui: 9 April 2024   10:42 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mumpung Lebaran, Letakkan Gadgetmu, Yuk Main Games Offline!
Bermain games tradisional di pantai Klayar, Pacitan (dok. Bukanbocahbiasa.com)  

Pemandangan apa yang rutin kita saksikan, di ruang keluarga saat mudik Lebaran? Yeah, tidak lain dan tidak bukan, anak-anak yang sedang menekuri gadget masing-masing. Sesekali berteriak penuh aroma kemenangan, di lain waktu tampak lungset karena kalah. MABAR alias Main Bareng. Itulah yang selalu kami temui saban Lebaran, dari tahun ke tahun. Cowok-cowok berkumpul di satu meja, bukannya ngobrol, ya itu tadi yang mereka lakoni: nge-game pakai handphone.

Salah-kah? Tentu tidak, dong. Who am I to judge? Nggak ada benar, nggak ada salah. Hanya saja, amat disayangkan kalau momentum "Ngumpul sekali dalam setahun" hanya diisi aktivitas online gaming belaka. Toh, di hari-hari normal lainnya, para bocah ini juga main game online kan?

Coba Letakkan Gadgetmu, Sebentar Saja 

Saya jadi teringat kiprah Achmad Irfandi, pemuda asli Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Irfandi menginisiasi Kampung Lali Gadget (KLG) di wilayah tempat tinggalnya. Program ini dijalankan bermula dari rasa khawatir akan anak-anak yang mulai kecanduan gadget. Yap, Kampung Lali Gadget, yang secara harfiah berarti "Kampung yang Lupa akan Gadget", bukanlah sekadar tempat. Melainkan sebuah gerakan untuk mengembalikan kehidupan yang seimbang. "Program ini berusaha membantu masyarakat terutama generasi muda, untuk melepaskan diri dari kecanduan gadget dan menemukan kembali kehidupan sederhana yang sarat makna," demikian ujar Irfandi.

Plis, jangan mabar melulu ya gaes! (dok. Bukanbocahbiasa.com)  
Plis, jangan mabar melulu ya gaes! (dok. Bukanbocahbiasa.com)  

Maka dari itu, saya pun mengajak anak dan para keponakan untuk Taruh Gadgetmu, Sebentar saja. Ada beberapa games tradisional yang bisa kita kreasikan dan mainkan Bersama. Apa saja?

(1). MASTERCHEF versi Mudik, alias Memetik dan Memasak aneka sayur/buah di sekitar rumah 

Di desa, tumbuh beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Ada kelapa, pepaya, dan sayur mayur lainnya. Kita bisa challenge anak-anak kota untuk memetik buah dan sayur. Pilih yang minim resiko dan tidak butuh keahlian khusus, ya. Sebaiknya jangan diarahkan untuk memanjat pohon kelapa, khawatir Lebaran nggak jadi makan lontong sayur, eh.. malah opname gegara kepleset ye kan. 

Games Petik Buah Pepaya (dok. Bukanbocahbiasa.com)  
Games Petik Buah Pepaya (dok. Bukanbocahbiasa.com)  

Nantinya, bahan sayur buah yang terkumpul, diolah di pawon (dapur bagian belakang rumah). Anak-anak juga bisa dilibatkan untuk bantu mencuci, memotong, dan bikin masakan sederhana dari sayur-mayur yang mereka dapatkan.

Rasanya priceless banget! Seolah-olah kita sedang mengajak para bocah untuk berlatih ikutan kompetisi Masterchef!

(2). Membangun istana pasir

Banyaaaaak Pantai indah di Pacitan. Salah satunya Pantai Klayar. Kami alokasikan waktu lebaran Hari ke-3 berkunjung ke Pantai ini. Pengunjungnya membludak, untungnya anak-anak tetap bisa enjoy. Mumpung lagi mantai, yuk lah kita lakukan aktivitas untuk healing tipis-tipis, sekaligus merenggangkan otot bodi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun