Mas Nuz
Mas Nuz Administrasi

hamba Alloh yang berusaha hidup untuk mendapatkan ridhoNya. . T: @nuzululpunya | IG: @nuzulularifin

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Balik ke Cara Tradisional untuk Hindari Wadah Plastik

10 Mei 2019   23:24 Diperbarui: 10 Mei 2019   23:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balik ke Cara Tradisional untuk Hindari Wadah Plastik
Lumba-lumba terlilit kantung plastik. (dok. Paulphin Photography)

Membeli soto dagingpun pakai mangkuk sendiri. (dok. pribadi)
Membeli soto dagingpun pakai mangkuk sendiri. (dok. pribadi)
  1. Menyiapkan tas, kantung kain atau kantung plastik di bagasi kendaraan. Sewaktu-waktu berbelanja. Kita gunakan wadah/kantung belanjaan yang sudah kita siapkan.
  2. Minyiapkan tumbler atau botol sendiri saat akan membeli minuman untuk berbuka. Meski akan terlihat aneh. Tapi mengapa tidak?
  3. Jika terpaksa memilih minuman yang menggunakan plastik. Pastikan botol plastik ada petunjuk khusus. Bahwa botol tersebut mudah untuk didaur ulang.
  4. Membawa mangkuk, rantang, atau wadah khusus. Bila membeli makanan yang berkuah. Jadi mirip jaman ortu kita bukan?
  5. Memilih kue maupun makanan yang menggunakan bungkus daun. Saat ini, cukup banyak pengusaha kue atau makanan yang back to basic. Menggunakan daun pisang atau daun jati sebagai pembungkusnya. Selain terlihat lebih menarik. Juga terbukti berpengaruh terhadap tingkat keawetannya.
  6. Bila terpaksa bungkus atau wadah plastik digunakan. Usahakan kita kumpulkan sampah plastik menjadi satu. Sehingga bisa kita buang di tempat pembuangan khusus. Jika ada petugas sampah. Petugas akan lebih mudah untuk memilah dan memilih.

Sebenarnya tak terlalu sulit bukan? Mengubah pelan-pelan kebiasaan kita. Meski terkesan kuno dan ndeso. Namun jika tak dimulai dari diri kita sendiri. Mau dari siapa lagi?

Kita mulai kebiasan di bulan Ramadan yang penuh kemuliaan. Sehingga pembiasaan sederhana ini. Bisa kita terapkan di bulan-bulan yang lain. Bahkan kita tularkan kebiasaan baik ini kepada sanak saudara. Bahkan kepada warga di lingkungan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun