Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Guru

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Maaf Memaafkan

12 Mei 2021   15:13 Diperbarui: 12 Mei 2021   15:19 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maaf Memaafkan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Maaf memaafkan

Istilah di atas sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Maaf memaafkan sebuah ungkapan yang sering diajarkan oleh orangtua atau guru. Ungkapan tersebuat merupakan ungkapan bijak yang datang dari hati sendiri.

Maaf biasanya ungkapan dari seseorang yang melakukan sebuah kesalahan kepada orang lain. Maka tumbuh dalam diri merasa salah. Karena memiliki rasa salah itu harus mengungkapkannya kepada orang tersebut dengan kata maaf.

Kata tersebut nampak ringan tapi sungguh sulit untuk mengungkapkannya. Tapi dengan jiwa berani dan ingin dihapus atas kesalahannya maka harus memberanikan diri minta maaf.

Masalah dimaafkan dan tidaknya tergantung penerima, apakah memaafkan atau tidak. Terpenting ucapan tersebut sudah terlontar. Dimaafkan Alhamdulillah, kalau tidak berserah diri aja kepada Allah.

Memaafkan sebuah ungkapan betul-betul akan terasa sulit  bagi seseorang. Kecuali bagi orang yang memiliki hati ihklas dan lapang dada yang kuat. Dia sadar bahwa dirinya harus memiliki sikaf pemaaf atau memaafkan.

Bagaimana menurut Islam?
 
Islam telah mengajarkan untuk memiliki sikap saling memaafkan. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.  

Nabi Muhammad ketika di Thaif sedang berdakwah mengajak orang-orang kafir untuk menyembah Allah. tapi bagaimana perlakuan mereka kepada beliau.

Mereka banyak yang menentang, mencemooh, meludahi, bahkan ada yang melempar Nabi Muhammad dengan batu.
Apakah Nabi Muhammad marah, meyerang, membalas dengan hardikan. Ternyata Beliau malah membalasnya dengan kebaikan, beliau memaafkan atas kesalahan mereka. Bahkan beliau membalas dengan kebaikan.

Sikap Nabi Muhammad inilah orang-prang Thaif merasa kagum dan akhirnya mereka banyak yang mengikuti ajaran beliau. Mereka masuk agama Islam untuk mentauhidkan Allah SWT.

Sikap memaafkan inilah yang  diperintahkan Allah. Bahkan Allah berjanji dalam Al Quran.
Artinya : "Barang siapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT." (QS. Asy-Syura ayat 40).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun