Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Guru

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ilmu atau Materi? Semangat Membara untuk Memberi Ibarat Alga Api

8 Mei 2020   22:00 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:54 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu atau Materi? Semangat Membara untuk Memberi Ibarat Alga Api
didyouknowstuff.com

"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api."(HR. Tirmidzi, di shahihkan Al-Albani dalam shahih At Tirmidzi)

          Apalagi ketika memasuki bulan Ramadhan, sebagian besar masyarakat berlomba-lomba melakukan amal kebaikan sesuai kemampuannya masing-masing. Bagi yang berlebih harta, mereka banyak memberikan dan mendonasikan sebagian rezekinya. Bagi yang mumpuni dalam bidang keilmuan agama maupun ilmu lainnya, mereka berbagi ilmu di berbagai majelis ilmu baik melalui dunia maya maupun dunia nyata. Lalu? Bagaimana yang kondisinya tak berlebih seperti saya? Materi belum seberapa, ilmu pun masih dalam taraf sebagai pembelajar. Akan tetapi, sayang rasanya jika tidak turut serta mengambil bagian. Semampu saya, semaksimal saya dapat melakukannya dengan cara saya sendiri.

sumber : musharakaproject
sumber : musharakaproject

One Day Five Thousand

Allah berfirman dalam Surat At-Thalaq ayat 7,

"Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Peribahasa nenek moyang yang kerap terdengar oleh masyarakat berbagai kalangan. Kegiatan sederhana ini merupakan adat yang biasa saya lakukan secara pribadi setiap harinya guna menyisihkan uang jajan untuk membersihkan pendapatan setiap bulan. Lima ribu sehari. Dari segi nominalnya memang tak banyak, namun apabila dilakukan secara kontinue setidaknya bisa menghasilkan sedikit manfaat bagi penerimanya.

          Kebiasaan ini bermula saat kuliah ketika saya mempunyai kegiatan sambilan yang menghasilkan tambahan uang saku tiap bulannya. Sebuah keluarga bijak mempercayakan ketiga putrinya untuk belajar bersama saya. Satu pekan tiga kali pertemuan. Dari hasil pengumpulan uang jajan tersebut dapat saya gunakan untuk membeli keperluan kuliah pada saat itu.

         Hal ini berlanjut saat mulai mendapatkan pekerjaan setelah selesai yudisium. Ketika itu, ijazah belum didapat namun saya diterima di sebuah bimbingan belajar di kota asal. Lima ribu sehari tetap berusaha dirutinkan sebagai upaya membersihkan rezeki yang telah Allah beri. Bukankah di setiap rezeki yang kita punya ada hak orang yang lebih membutuhkan di sana.

Sederhana memang dan tidak seberapa nominalnya. Semoga suatu saat bisa lebih meningkat dan lebih istiqomah lagi dalam menyisihkan untuk mereka yang lebih membutuhkan.

Berbagi Ilmu , Pengetahuan, dan Pembelajaran bersama Orang Terdekat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun