SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Pustakawan

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Utamakan Isi Dompet Dulu Baru Isi Perut

2 Mei 2020   07:34 Diperbarui: 2 Mei 2020   08:01 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Utamakan Isi Dompet Dulu Baru Isi Perut
sibertama.my.id

TAHAN, SABAR, INI UJIAN.

Masih puasa?
Semoga demikian adanya. Jangan alasan tidak kuat puasa gara-gara pekerjaan. Alasan tidak puasa karena tidak sahur. Serta berbagai alasan lain yang menjadikan puasamu bolong-bolong.

Jika puasamu bolong, maka ingat Imanmu. Jangan menyerah dengan ujian Iman. Apalagi saat pandemi covid-19 ini, selain Iman yang diuji ada ujian pula bagi Imun tubuh. Kita harus jaga jarak. Sering mencuci dengan sabun atau hand sanitizer. Pakai masker dan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.

Jadi? apakah hanya ada dua ujian itu saja? Iman dan Imun? dan anda harus kuat terhadap dua ujian itu?

Tunggu! masih ada satu ujian lagi, yaitu Isi dompet. Memangnya ujian apalagi ini? Baik, simak ulasan berikut ini.

IMAN KUAT, IMUN SEHAT, BAGAIMANA ISI DOMPET?

Siapapun sepakat tak ada yang menginginkan pandemi virus covid-19 ini. Siapa yang ingin sakit? siapa pula yang ingin kehilangan nyawa? Duh, jangan sampai. Maka, turuti himbauan paramedis melalui pemerintah untuk tinggal di rumah saja. Putus penyebaran virus dengan tetap di rumah saja. Jaga jarak dan himbauan-himbauna penting lainnya.

Jangan melawan, apalagi bersikukuh bahwa virus covid-19 ini bisa sembuh, bahkan hanya sekian persen yang fatal. Sekali lagi, virus dan imunitas tubuh bukan barang yang sepele serta bisa adu jotos. Mereka bisa berubah-ubah. Kadang virusnya yang kuat, imunnya yang lemah. Kadang pula sebaliknya virusnya yang kalah dengan imun tubuh.

Mirip dengan keimanan seseorang, kadang hari ini alim. Nampak baik-baik saja. Tiba-tiba ada sesuatu, tahu-tahu sudah berbuat maksiat. Malahan ada yang sebulan mati-matian menjaga iman, hanya sedetik runtuh semua imannya dengan berbagai sebab. 

Memang begitu ujian di dunia. Kalau tidak ada ujian mana ada kesempatan kita untuk berfikir? lalu apa gunanya ada orang baik dan orang buruk. Mengapa pula ada orang taat melaksanakan ajaran agama tapi akhirnya dipenjara gara-gara korupsi? Hidup yang penuh keseimbangan serta tercipta berpasangan ini pula yang akhirnya membuat manusia menentukan pilihan diantara banyak pilihan yang tersedia.

Begitu pula saat bulan puasa Ramadhan seperti ini. Namanya takjil bisa sampai ratusan jenis dan variasinya. Seandainya ada pendataan di Indonesia tentang berapa jenis takjil mungkin bisa sampai jutaan. Sebab tiap daerah punya khas takjil sendiri-sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun