Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Guru

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Momen Lebaran Hadirkan Toleransi

23 April 2023   15:12 Diperbarui: 23 April 2023   21:12 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Lebaran Hadirkan Toleransi
Menikmati sajian khas Lebaran. Sumber: dok. pribadi

Lebaran tahun 2023 ini terasa berkesan bagi saya dan keluarga. Walaupun kami non Muslim, tapi setiap tahun kami terlibat dalam lebaran. Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 ternyata menjadi lebaran hari kedua yang saya jalani. Sebagian besar umat Muslim di Tana Toraja merayakan Idul Fitri pada hari Jumat, 21 April 2023. 

Lebaran di tanggal 21 April 2023 membawa saya ke kampung istri. Di sana kami memenuhi undangan silaturahmi lebaran dengan keluarga istri saya yang Muslim. Di kampung tersebut, sebagian besar penduduknya adalah Muslim. Nah, keluarga dan tetangga yang datang silaturahmi sebagian besar non Muslim. Keluarga yang datang silih berganti berasal dari berbagai kampung di sekitarnya. Ini pun terjadi ketika kami yang non Muslim merayakan Natal. Keluarga yang Muslim mengunjungi kami untuk silaturahmi. 

Ini adalah ciri khas dan tradisi lebaran yang telah turun-temurun. Kehangatan dan kekeluargaan sangat kental terasa dari silaturahmi lebaran ini. Senyum, canda, ucapan salam, jabat tangan dan cipika-cipiki tumpah ruah tanpa memandang latar belakang kepercayaan. Saya pribadi baru pertama kalinya menginjakkan kaki di tempat ini. Jadi, saya benar-benar menikmati suasananya.

Sajian khas lebaran pun tersaji. Ada burasa', lappa'-lappa', masker ayam, ayam kecap, sup ayam, aneka kue kering, es buah, dan minuman kaleng. Selama sesi menikmati sajian lebaran, maka tukar cerita panjang dan lebar dari keluarga yang datang tiada henti. 

Sumber: dok. pribadi
Sumber: dok. pribadi

Keluarga lain yang merayakan Idul Fitri tak lupa berbagi dengan tetanggan non Muslim. Mereka membawakan sajian menu lebaran ke berbagai rumah keluarga non Muslim. Bahkan ada yang lintas kampung. 

Di hari kedua ikut lebaran, tanggal 22 April 2023, kami sekeluarga juga menerima undangan silaturahmi lebaran dari beberapa keluarga dan rekan kerja. Pagi hari kami bertolak ke arah Palopo, tepatnya di daerah Puncak, Battang Barat. Di sana ada rekan kerja istri. Sesampai di sana saya baru tahu bahwa yang kami kunjungi adalah keluarga yang pernah rumahnya habis tertelan bumi karena longsor dua tahun yang lalu. Walaupun  jalan raya sudah bagus dan lebar kembali serta jembatan baru sudah berdiri kokoh, namun sisa-sisa longsoran masih nampak dengan jelas. Puluhan rumah permanen dan warung makan yang pernah berjejer beberapa tahun yang lalu kini hanya tersisa dua. Masing-masing satu rumah di kedua ujung jembatan baru. Salah satu rumah adalah rumah sekaligus warung makan rekan kerja istri saya. 

Baca juga: Trigol Riyad Mahrez Antarkan Manchester City ke Final Piala FA

Kesederhanaan kampung Puncak yang tanpa jaringan internet tersebut diperkaya oleh sambutan hangat keluarga besar pemilik rumah. Senyum ramah dan sapaan hangat menerima kami memasuki warung sederhana tersebut. Kami berbaur bersama dengan puluhan pengunjung warung yang silih berganti berdatangan. Ada yang unik dari kedatangan pengunjung warung. Setiap tamu mendapatkan hidangan menu lebaran khas kampung setempat, yakni lappa'-lappa'dan burasa'.

Sumber: dok. Pribadi
Sumber: dok. Pribadi

Sementara kami yang datang silaturahmi lebaran dihidangkan lappa'-lappa', burasa', bakso, ayam kecap, ayam rica-rica, olahan daging sapi, ragam kue kering, dan minuman botol Sprite dan Coca Cola.

Malam harinya kami mengunjungi keluarga dekat yang baru kami ketahui beberapa hari yang lalu. Nyonya rumah mengatakan bahwa sudah bertahun-tahun ia merindukan kedatangan kelurga besarnya di hari lebaran dan ini adalah momen pertama kalinya. Sajian khas lebaran kembali tersaji seperti sokko', burasa', opor ayam, masker ayam, dan aneka kue kering. Kami lama tinggal berbincang-bincang hingga menjelang tengah malam. 

Selamat merayakan Idul Fitri  1444 H bagi pembaca Kompasiana yang merayakannya. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Salam Damai dari Bumi Lakipadada, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun