Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Konsultan

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memahami Penyebab Rusaknya Hati

27 Maret 2023   06:52 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:53 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati manusia pada awalnya bersih dan suci. Namun ketika manusia banyak berbuat dosa, hati menjadi terkotori.

Hati manusia mudah terkena kotoran. Jika kotoran dibiarkan menumpuk tanpa dibersihkan, lama-lama menjadi rusak. Syaikh Syamsuddin Al-Muqdisi dalam kitabnya Al-Adabusy Syar'iyah menyatakan,

.

"Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam. Jika ia melakukan dosa lagi, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam. Sampai hatinya menjadi hitam seluruhnya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran."

Ibnu 'Athaillah As-Sakandari menjelaskan, titik hitam yang Allah tulis dalam hati ketika melakukan dosa bagai pakaian putih yang terkena kotoran hitam. Hati seseorang laksana pakaian putih, sedang kotoran bagai titik hitam di hati tersebut.

Jika manusia melakukan dosa, kemudian segera membersihkan dosa dengan bertobat kepada Allah, maka titik hitam dalam hatinya akan dihapus. Namun jika dibiarkan tanpa pernah menyesal dan bertobat, hatinya akan hitam legam.

Apa saja yang menyebabkan hati menjadi rusak bahkan mati? Imam Hasan Al-Basri menyebutkan 6 penyebab rusaknya hati,

  :

Sesungguhnya rusaknya hati disebabkan enam hal.

(1) terus menerus melakukan dosa dengan harapan tobat;

(2) belajar ilmu dan tidak mengamalkannya;

(3) jika beramal tidak ikhlas;

(4) memakan rizki Allah dan tidak bersyukur;

(5) tidak ridha dengan pembagian Allah; dan

(6) mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya.

Semoga di bulan mulia ini kita semua mampu membersihkan hati dari berbagai dosa dan kemaksiatan. Semoga hati kita kembali bercahaya.

Bahan Bacaan

Sunnatullah, Ibnu Athaillah: Dosa dan Catatan Hitam dalam Hati, https://islam.nu.or.id, 18 September 2021

Silmi Adawiya, Enam Perusak Hati Menurut Hasan Al Bashri, https://tebuireng.online, 27 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun