Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Konsultan

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sangat Mudah Bagi Allah Mengabulkan Doa HambaNya

30 Maret 2023   06:13 Diperbarui: 30 Maret 2023   06:18 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh luar biasa. Beliau menolak menerima hadiah uang tersebut padahal sedang dalam keadaan kelaparan dan belum mendapatkan makanan yang bisa mengganjal perutnya. Pemilik bungkusan tersebut takjub dengan jawaban Al Qadhi. Ia mendoakan kebaikan untuk beliau, lalu pergi meninggalkannya.

Hari-hari berlalu. Al Qadhi masih menetap beberapa hari di Mekkah. Hingga suatu hari beliau putuskan untuk pergi meninggalkan Mekkah dengan menggunakan perahu.

Tatkala tengah berada di tengah lautan, mendadak datang badai yang sangat kencang, mengombang-ambingkan perahu beliau. Badai tersebut menghantam dan menghancurkan perahu hingga tenggelam.

Al Qadhi berusaha berpegangan pada sebuah papan pecahan perahu. Sekuat tenaga beliau selalu bertahan di papan kayu. Ombak dan badai masih terus mengombang-ambingkan beliau di tengah laut. Sampai akhirnya ombank menghempaskan beliau ke daratan.

Sungguh beliau telah kehabisan tenaga dan kondisi tubuh teramat sangat lelah. Beliau berusaha menyeret tubuhnya hingga sampai di sebuah masjid. Setiba di dalam masjid, beliau tersungkur jatuh karena keletihan dan kelaparan.

Ini adalah tempat yang sangat asing. Beliau tidak tahu tempat yang dia singgahi ini, dan tidak pula mengenal seorang pun dari penduduk tempat tersebut.

Tak berapa lama datanglah penduduk setempat masuk ke dalam masjid, dan segera menolong beliau. Diberikan makan dan minum untuk menolong jiwa beliau. Setelah lebih segar, orang-orang bertanya tentang kondisi yang beliau hadapi. Beliau menceritakan kisahnya hingga terdampar di tempat tersebut.

Masyarakat mempersilakan beliau untuk tinggal di masjid. Hingga suatu hari orang-orang menyampaikan kabar bahwa penduduk kampung ini sedang mencari seseorang yang bisa menjadi imam shalat tetap, karena imam terdahulu telah wafat dan belum ada penggantinya.

Al Qadhi menyampaikan bahwa beliau telah hafal Al Quran dan bersedia menjadi imam tetap di masjid tersebut. Para tetua kampung sangat senang mendengar jawaban Al Qadhi dan mulai mempekerjakan beliau menjadi imam masjid. Bahkan ketika mengetahui bahwa Al Qadhi pintar menulis, mereka pun meminta beliau untuk menjadi guru yang mengajari anak-anak mereka.

Sejak saat itu, beliau mendapatkan uang dari pekerjaan tersebut. Keadaan beliau jauh lebih baik.

Suatu hari, beberapa orang penduduk negeri datang menemui Al Qadhi. Mereka berkata, "Kami memiliki anak asuh, seorang perempuan yatim. Kami sangat ingin menikahkan dia dengan engkau," ujar salah seorang pemuka kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun