Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Konsultan

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sangat Mudah Bagi Allah Mengabulkan Doa HambaNya

30 Maret 2023   06:13 Diperbarui: 30 Maret 2023   06:18 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka terus mendesak Al Qadhi agar bersediamenikahi perempuan yatim itu, dan akhirnya beliau setuju.

Mereka segera membawa Al Qadhi menemui anak perempuan tersebut. Di sebuah rumah, anak perempuan tersebut duduk dengan mengenakan pakaian yang sopan. Al Qadhi terkejut ketika melihat kalung mutiara yang indah dan mewah melingkar di lehernnya.

Matanya tidak berkedip memandangi kalung tersebut. Beliau benar-benar heran. Kalung yang dikenakan perempuan tersebut adalah kalung yang beliau temukan di Mekkah sekian waktu lalu.

Tatkala Al Qadhi terus memandang kalung mutiara, anak perempuan tersebut lari keluar sambil menangis. Ia berkata kepada keluarganya, "Dia tidak mau melihat wajahku. Dia lebih tertarik dengan kalung yang aku kenakan ini," ujarnya.

Keesokan harinya usai shalat Shubuh, mereka menyampaikan kepada Al Qadhi tentang keluhan anak perempuan itu. Al Qadhi segera menceritakan kepada mereka, bahwa dulu beliau menemukan kalung yang dikenakan anak perempuan itu tergeletak di sekitar Masjidil Haram. Saat itu kalung terbungkus oleh kain sutra berwarna merah, kemudian beliau mengembalikan kepada pemiliknya.

Mendengar jawaban Al Qadhi, mendadak orang-orang bertakbir dengan keras. "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Masjid bergemuruh, sampai-sampai terasa bergetar disebabkan oleh takbir-takbir mereka.

Mereka menceritakan kepada Al Qadhi, bahwa pemilik kalung tersebut adalah ayah dari anak perempuan yatim tersebut. Dia hanya memiliki satu anak saja. Dahulu sang ayah menjadi imam tetap di masjid ini, namun sudah meninggal dunia tahun lalu.

Semenjak sang ayah pulang dari ibadah haji, dia tidak pernah berhenti berdoa dengan doa yang sama, dan masyarakat pun mengaminkan doanya. "Wahai Rabb-ku, aku tidak pernah mendapatkan seorang pun semisal dengan lelaki yang menemukan kalungku, Wahai Rabb-ku, pertemukanlah aku dengannya, agar aku bisa menikahkan dia dengan anak perempuanku satu-satunya."

"Sungguh Allah telah mengabulkan doanya, Allah telah mendatangkanmu ke sini dan menikahkanmu dengan anak perempuannya, meskipun setelah ia meninggal dunia," ujar tetua kampung.

Demikianlah cara Allah mengabulkan doa hambaNya. Kadang dengan cara yang tak pernah terbayang oleh pikiran manusia.

Maka teruslah berdoa. Jangan lelah, jangan bosan, jangan lupa berdoa. Yakinlah hanya Allah yang bisa mengabulkan permintaan hamba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun