Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Konsultan

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Fatwa Imam Abu Hanifah Ditolak Ibu Kandungnya

14 April 2023   04:26 Diperbarui: 14 April 2023   04:36 3359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Ramadan -- 23

Nama asli Imam abu Hanifah adalah Nu'man bin Tsabit bin Zutha Al-Kufi. Beliau dikenal sebagai ulama besar pendiri mazhab Hanafi. Lahir di kota Kufah, Irak pada tahun 80 H / 699 M, dan wafat di Baghdad pada 150 H / 767 M.

Kepandaian dan kedalaman Imam Abu Hanifah dalam ilmu fikih, diakui oleh para ulama besar. Imam Malik, misalnya, beliau mengagumi kecerdasan logika Imam Abu Hanifah. "Aku melihat seorang yang apabila aku meminta padanya agar menjadikan tiang ini menjadi besi, maka dia akan bangkit dengan membawa hujjahnya," ujar Imam Malik.

Imam Syafi'i juga mengakui kehebatan Imam Abu Hanifah dalam ilmu fikih. "Dalam bidang fikih, semua orang membutuhkan Abu Hanifah," ujar Imam Syafi'i. Jika para imam besar saja mengakui kehebatan Imam Abu Hanifah, sudah pasti tingkat keilmuan beliau sudah tidak perlu diragukan lagi.

Namun dengan kehebatan ilmu beliau, bukan berarti semua orang akan bisa menerima fatwa dari beliau. Bahkan ibu kandung Abu Hanifah sendiri, pernah menolak fatwa beliau.

Dalam kitab Tarikh Baghdad, Imam Khatib Al-Baghdadi menukil  riwayat tentang Imam Abu Hanifah. Sebuah kisah masyhur, saat ibu Imam Abu Hanifah tidak mau menerima fatwanya.

  : : : : : : : .

Al-Khallal bercerita, Al-Hariri bercerita, bahwa An-Nakha'i bercerita kepada mereka, ia berkata: Abu Shalih bin Muhammad bercerita, Ya'qub bin Syaibah bercerita, Sulaiman bin Mansur bercerita, dari Hujr bin Abdul Jabbar Al-Hadrami.

Di masjid kami ada seorang tukang dongeng bernama Zur'ah. Masjid kami dinisbatkan kepadanya, masjid orang-orang Hadrami. Suatu ketika ibu Abu Hanifah meminta fatwa tentang sesuatu, lalu Abu Hanifah memberinya fatwa, tapi sang ibu tidak menerimanya.

Ibu Imam Abu Hanifah berkata, "Aku tidak akan menerima fatwa kecuali disampaikan Zur'ah Al-Qash."

Mendengar pernyataan sang ibu, Imam Abu Hanifah tidak perlu membantahnya. Beliau segera mengantar sang ibu ke tempat Zur'ah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun